Banyak anggapan yang dipahami masyarakat yang salah mengenai ponsel. Coba pahami lebih jauh ponsel di tangan anda.
Sebagai benda elektronik, ponsel seringkali dianggap memiliki berbagai akibat. Karena digunakan secara masal, seringkali pengguna awam tidak memahami apa yang sebenarnya terjadi pada ponselnya, dan apa akibatnya yang mungkin bakal menimpa. Misalnya saja soal ponsel dapat memicu penyakit kanker. Padahal sampai saat ini masih terdapat beda pendapat diantara para ahli mengenal persoalan tersebut. Demikian juga pengertian. Nah, kita mencoba membedah beberapa mitos yang berkembang di masyarakat mengenai ponsel. Sekaligus menyajikan fakta agar kita dapat memahami dengan utuh ponsel di tangan.
Quote:
1.Mitos: Radiasi ponsel akan menyebabkan kanker
Fakta: Berdasarkan penelitian radiasi barang elektronik memang dapat memicu aktifitas menyimpan berkembang sel, sehingga menimbulkan kanker. Tapi sampai saat ini belum ada penelitian yang memaparkan secara pasti ambang batas radiasi elektromagnetik yang masih diperbolehkan. Beberapa penelitian memaparkan bahwa pengguna ponsel memang mempunyai resiko lebih tinggi terkena kanker dibanding orang yang tidak menggunakan ponsel sama sekali.
2.Mitos: Menggunakan SMS akan membuat ponsel lebih murah
Fakta: Dengan adanya SMS maka terdapat berbagai pilihan komunikasi, selain voice. Karena beranggapan lebih murah, maka penggunaan SMS menjadi sangat mubazir. Misalnya kita saling mengontak beberapa kali menggunakan SMS. Anggap saja sebuah SMS dapat menyampaikan maksimal 3 buah informasi. Tetapi kita seringkali menggunakan SMS untuk menyampaikan hanya sebuah informasi saja. Nah, komunikasi SMS pendek yang terus menerus (saling berbalas), pada akhirnya akan lebih mahal ketimbang menggunakan suara. Dalam banyak kasus, sejak adanya SMS, tagihan terhadap penggunaan voice tetap, sementara penggunaan SMS juga meningkat. Artinya, secara tidak langsung SMS bukan merupakan substitusi dari voice, tetapi hanya menjadi komplemen saja.
5.Mitos: Ponsel internal antena sinyalnya lebih lemah
Fakta: Letak antena dari sebuah ponsel tidak mempunyai pengaruh yang besar (yang terasa) terhadap kuat lemahnya sinyal. Hal-hal yang mempengaruhi sinyal pada antena adalah karakteristik antena itu sendiri, daya yang dikonsumsi, area dimana ponsel berada, serta kondisi baterai sebagai penopang ponsel menangkap sinyal. Artinya, meskipun diletakkan tidak menonjol apabila kualitas sinyalnya bagus, maka daya tangkap ponsel juga akan bagus.
6.Mitos: Menggunakan handsfree mengurangi radiasi.
Fakta: Radiasi ponsel memang tersebar paling kuat diseputar antena ponsel. Jika demikian, penggunaan handsfree akan membuat posisi ponsel jauh dari kepala, sebab ponsel tidak dilekatkan ke telinga. Artinya kekuatan radiasi tidak berkurang hanya berpindah lokasi pancaran maksimal saja.
7.Mitos: Bila sering berponsel dengan kendaraan kecepatan tinggi baterainya cepat habis
Fakta: Berponsel di atas kendaraan yang berkecepatan tinggi, secara otomatis akan membuat kita sering berpindah BTS (handover). Nah, biasanya saat perpindahan itu ponsel memerlukan energi lebih untuk memantapkan sinyalnya. Apalagi jika sinyal di wilayah tersebut tidak bagus, maka ponsel akan bekerja esktra mendapatkan sinyal untuk komunikasi. Sebetulnya, kekuatan baterai ponsel lebih bergantung pada kondisi sinyal di wilayah itu ketimbang pada kecepatan kendaraan. Kecepatan kendaraan akan berpengaruh pada kondisi perpindahan antar BTS yang mengangi ponsel tersebut.
8.Mitos: Baterai Lithium lebih awet daripada Nicad dan NiMh
Fakta: Baterai Lithium mempunyai tegangan 3,6 volt pada terminalnya, berarti mempunyai kekuatan tiga kali baterai NiMh. Lithium juga memiliki dua kali lebih banyak cadangan dayanya untuk setiap gram-nya dibandingkan baterai NiCad. Jadi bisa dikatakan baterai Lithium lebih awet ketimbang dua jenis baterai lainnya.
9.Mitos: Menyalakan ponsel saat charging akan merusak baterai
Fakta: Jika kita menyalakan ponsel saat charging, akan lebih memperpendek umur baterai. Jika ponsel tetap aktif selama charging, maka daya baterai tidak akan pernah maksimal terpenuhi karena selama ponsel aktif konsumsi daya terus berkurang. Apabila kondisi ini terus menerus terjadi, charging akan semakin sering dilakukan sehingga umur baterai akan lebih cepat berakhir dibandingkan apabila kita charging saat ponsel mati.
10.Mitos: Semakin lama mencharge ponsel lebih tahan lama
Fakta: Pada dasarnya charger ponsel terbagi menjadi dua macam, yaitu charger ‘cepat’ yang dapat mencharge sekitar 2 jam atau kurang dan charger dengan arus listrik yang lebih kecil sehingga proses pengisian baterai lebih lama. Lama atau tidaknya proses charging bergantung juga pada jenis charger dan kondisi baterainya, belum tentu lama men-charge lama pula bertahan.
11.Mitos: Baterai ponsel punya lifetime
Fakta: Setiap baterai ponsel ada lifetime atau masa hidup yang berbeda-beda tergantung kualitas bahan baterai tersebut. Masing-masing baterai akan mencapai titik tertentu dimana baterai tidak akan dapat digunakan/diisi kembali. Umumnya lifetime baterai sekitar 400 – 500 kali charger. Seandainya baterai ponsel ini ingin lebih awet, sebaiknya diisi apabila memang benar-benar sudah membutuhkan energi tambahan.
12.Mitos: Berganti-ganti charger bisa merusak baterai
Fakta: Sebetulnya tergantung dari kualitas dan spesifikasi charger itu sendiri. Charger yang paling baik adalah bila mempunyai sensor temperatur dan tegangan baterai sebagaimana timer. Apabila ponsel menggunakan charger dengan kualitas yang tidak sesuai maka sudah tentu masa hidup baterai juga jadi akan lebih singkat karena proses serta waktu charging menjadi tidak menentu.
Fakta: Berdasarkan penelitian radiasi barang elektronik memang dapat memicu aktifitas menyimpan berkembang sel, sehingga menimbulkan kanker. Tapi sampai saat ini belum ada penelitian yang memaparkan secara pasti ambang batas radiasi elektromagnetik yang masih diperbolehkan. Beberapa penelitian memaparkan bahwa pengguna ponsel memang mempunyai resiko lebih tinggi terkena kanker dibanding orang yang tidak menggunakan ponsel sama sekali.
2.Mitos: Menggunakan SMS akan membuat ponsel lebih murah
Fakta: Dengan adanya SMS maka terdapat berbagai pilihan komunikasi, selain voice. Karena beranggapan lebih murah, maka penggunaan SMS menjadi sangat mubazir. Misalnya kita saling mengontak beberapa kali menggunakan SMS. Anggap saja sebuah SMS dapat menyampaikan maksimal 3 buah informasi. Tetapi kita seringkali menggunakan SMS untuk menyampaikan hanya sebuah informasi saja. Nah, komunikasi SMS pendek yang terus menerus (saling berbalas), pada akhirnya akan lebih mahal ketimbang menggunakan suara. Dalam banyak kasus, sejak adanya SMS, tagihan terhadap penggunaan voice tetap, sementara penggunaan SMS juga meningkat. Artinya, secara tidak langsung SMS bukan merupakan substitusi dari voice, tetapi hanya menjadi komplemen saja.
5.Mitos: Ponsel internal antena sinyalnya lebih lemah
Fakta: Letak antena dari sebuah ponsel tidak mempunyai pengaruh yang besar (yang terasa) terhadap kuat lemahnya sinyal. Hal-hal yang mempengaruhi sinyal pada antena adalah karakteristik antena itu sendiri, daya yang dikonsumsi, area dimana ponsel berada, serta kondisi baterai sebagai penopang ponsel menangkap sinyal. Artinya, meskipun diletakkan tidak menonjol apabila kualitas sinyalnya bagus, maka daya tangkap ponsel juga akan bagus.
6.Mitos: Menggunakan handsfree mengurangi radiasi.
Fakta: Radiasi ponsel memang tersebar paling kuat diseputar antena ponsel. Jika demikian, penggunaan handsfree akan membuat posisi ponsel jauh dari kepala, sebab ponsel tidak dilekatkan ke telinga. Artinya kekuatan radiasi tidak berkurang hanya berpindah lokasi pancaran maksimal saja.
7.Mitos: Bila sering berponsel dengan kendaraan kecepatan tinggi baterainya cepat habis
Fakta: Berponsel di atas kendaraan yang berkecepatan tinggi, secara otomatis akan membuat kita sering berpindah BTS (handover). Nah, biasanya saat perpindahan itu ponsel memerlukan energi lebih untuk memantapkan sinyalnya. Apalagi jika sinyal di wilayah tersebut tidak bagus, maka ponsel akan bekerja esktra mendapatkan sinyal untuk komunikasi. Sebetulnya, kekuatan baterai ponsel lebih bergantung pada kondisi sinyal di wilayah itu ketimbang pada kecepatan kendaraan. Kecepatan kendaraan akan berpengaruh pada kondisi perpindahan antar BTS yang mengangi ponsel tersebut.
8.Mitos: Baterai Lithium lebih awet daripada Nicad dan NiMh
Fakta: Baterai Lithium mempunyai tegangan 3,6 volt pada terminalnya, berarti mempunyai kekuatan tiga kali baterai NiMh. Lithium juga memiliki dua kali lebih banyak cadangan dayanya untuk setiap gram-nya dibandingkan baterai NiCad. Jadi bisa dikatakan baterai Lithium lebih awet ketimbang dua jenis baterai lainnya.
9.Mitos: Menyalakan ponsel saat charging akan merusak baterai
Fakta: Jika kita menyalakan ponsel saat charging, akan lebih memperpendek umur baterai. Jika ponsel tetap aktif selama charging, maka daya baterai tidak akan pernah maksimal terpenuhi karena selama ponsel aktif konsumsi daya terus berkurang. Apabila kondisi ini terus menerus terjadi, charging akan semakin sering dilakukan sehingga umur baterai akan lebih cepat berakhir dibandingkan apabila kita charging saat ponsel mati.
10.Mitos: Semakin lama mencharge ponsel lebih tahan lama
Fakta: Pada dasarnya charger ponsel terbagi menjadi dua macam, yaitu charger ‘cepat’ yang dapat mencharge sekitar 2 jam atau kurang dan charger dengan arus listrik yang lebih kecil sehingga proses pengisian baterai lebih lama. Lama atau tidaknya proses charging bergantung juga pada jenis charger dan kondisi baterainya, belum tentu lama men-charge lama pula bertahan.
11.Mitos: Baterai ponsel punya lifetime
Fakta: Setiap baterai ponsel ada lifetime atau masa hidup yang berbeda-beda tergantung kualitas bahan baterai tersebut. Masing-masing baterai akan mencapai titik tertentu dimana baterai tidak akan dapat digunakan/diisi kembali. Umumnya lifetime baterai sekitar 400 – 500 kali charger. Seandainya baterai ponsel ini ingin lebih awet, sebaiknya diisi apabila memang benar-benar sudah membutuhkan energi tambahan.
12.Mitos: Berganti-ganti charger bisa merusak baterai
Fakta: Sebetulnya tergantung dari kualitas dan spesifikasi charger itu sendiri. Charger yang paling baik adalah bila mempunyai sensor temperatur dan tegangan baterai sebagaimana timer. Apabila ponsel menggunakan charger dengan kualitas yang tidak sesuai maka sudah tentu masa hidup baterai juga jadi akan lebih singkat karena proses serta waktu charging menjadi tidak menentu.
13.Mitos: Charging harus dilakukan apabila baterai sudah habis
Fakta: Kapan waktu yang tepat untuk mengisi baterai kembali tergantung dari jenis baterainya. Jika kita menggunakan baterai Lithium maka sebelum baterai benar-benar habis harus men-charge, sedangkan jika kita menggunakan baterai Nikel pengisian dilakukan apabila baterai sudah habis atau bila perlu ponsel sudah benar-benar mati. Ini disebabkan karena baterai Nikel dan NiMH memiliki penyakit yang disebut efek memori permanen, yaitu akan mengingat posisi energi nol, persis pada saat pengecasan. Jadi bila mengecas ketika baterai belum benar-benar habis, sisa energi yang ada di dalamnya tidak akan dihitung sebagai sisa energi. Nah, ketika mengisi, tentu saja kapasitasnya akan berkurang karena ada lokasi yang sudah ditempati sisa energi yang belum habis tadi.
14.Mitos: Charging di mobil dapat merusak ponsel
Fakta: Proses pengisian baterai menggunakan pemantik api di mobil memang dapat merusak ponsel apabila sering dilakukan. Tegangan yang dihasilkan oleh aki mobil seringkali tidak stabil sekali dua kali mungkin efeknya tidak terasa tapi apabila dilakukan berulang kali baterai akan cepat rusak. Solusinya adalah dengan menggunakan stabilizer, tapi ini tentu merepotkan. Oleh karena itu jangan charging di mobil apabila tidak memerlukan sekali.
15.Mitos: Up-grade software bajakan membuat ponsel rusak
Fakta: Software bajakan tidak dapat menjamin spesifikasi dan kinerjanya. Sangat memungkinkan karena minimnya jaminan dan kualitas software, setting program pada software jadi rusak. Untuk menghindarinya, usahakan untuk menggunakan software asli apabila ingin melakukan up-grade software. Software asli biasanya tersedia pada pusat servis resmi yang disediakan vendor.
16.Mitos: Batere dengan ukuran ampere besar berumur lebih pendek
Fakta: Umur baterai ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya pola charging pengguna, kualitas sel yang ada pada baterai dan suhu ketika baterai dioperasikan
17.Mitos: Meletakkan ponsel di dekat barang elektromagnetik bisa merusak ponsel atau barang tersebut.
Fakta: Setiap barang elektromagnetik punya gelombang elektromagnetik sendiri, dimana sinyalnya sudah di set seduai dengan kebutuhan benda tersebut. Apabila kita meletakkan ponsel dengan pesawat televisi atau komputer misalnya, dan ada panggilan masuk seringkali layar televisi atau komputer kita terganggu, gangguan suara juga terjadi pada speakernya. Jika kita meletakkan ponsel di mobil, dengan radio biasanya akan terjadi gangguan saat ada telepon masuk, SMS atau juga saat handover (perpindahan BTS). Jika ini terjadi terus menerus maka barang-barang tersebut akan mudah rusak, demikian juga dengan ponselnya.
18.Mitos: Ponsel bisa terkena virus
Fakta: Pada dasarnya sebagai perangkat komputer, ponsel memiliki software. Nah, apabila ada semacam program pengacak yang membuat alur kerja software pada ponsel kita tidak normal, maka akan merusak ponsel. Ponsel-ponsel yang rentan terkena virus adalah yang sering koneksi dengan internet. Sebagai sebuah dunia maya, internet merupakan gudangnya virus. Oleh sebab itu, bila masuk ke dalam alam maya menggunakan ponsel, disarankan sebaiknya masuk saja ke situs-situs yang memang sudah anda kenal memiliki kemampuan perangkat virus, seperti situs resmi vendor. Meski demikian, kemampuan hacker tidak dapat diukur. Jadi, virus adalah resiko logis apabila kini menggunakan perangkat semi komputer seperti layaknya ponsel.
19.Mitos: Ponsel tidak boleh diletakkan dekat disket
Fakta: Ponsel memancarkan gelombang elektromagnetik yang dapat merusak disket. Fungsi disket akan terganggu apabila sering di dekatkan pada ponsel aktif. Biasanya data dalam disket tersebut tidak dapat dibuka, atau menyebabkan komputer hang.
20.Mitos: Sarung melindungi ponsel
Fakta: Sarung memang dapat melindungi ponsel dari hal-hal kecil, tetapi juga dapat berakibat buruk pada ponsel. Menggunakan sarung plastik yang jarang dibuka dapat menyebabkan ponsel jamuran. Sementara jika anda menggunakan leathercase yang kancingnya terdapat magnet, sebaiknya posisi LCD diletakkan berhadapan dengan magnet tersebut. Sebaiknya pilih sarung dengan bahan lunak dan agak longgar.
21.Mitos: Layar LCD dapat cepat rusak
Fakta: Layar LCD memang rentan terhadap suhu, oleh karena itu ponsel dengan layar LCD tidak boleh diletakkan di tempat yang bersuhu sangat rendah. Guncangan juga akan mengakibatkan kerusakan layar, apalagi bila sampai tertekan maka layar akan mengeluarkan cairan dan tidak dapat menampilkan gambar alias mati.
22.Mitos: Menghadapkan layar langsung ke sinar matahari merusak LCD
Fakta: Apabila layar terkena sinar matahari langsung , kristal yang terdapat pada layar akan terganggu kinerjanya, sehingga tidak akan menampilkan gambar yang sesuai dengan kondisi yang seharusnya.
23.Mitos: Pengumuman Kuis dikirim lewat SMS
Fakta: Sering terjadi penipuan melalui SMS dengan mengatasnamakan operator seluler. Jika menerima SMS yang menyatakan anda memenangkan sebuah kuis atau menyatakan diri sebagai salah satu operator yang memperkenalkan sebuah program sementara nomor pengirimnya menggunakan nomor biasa sebaiknya abaikan saja SMS tersebut. Jika operator seluler ingin melakukan kontak dengan pelanggannya melalui SMS, biasanya menggunakan nomor khusus (4 digit) dan bukan nomor telepon biasa.
Fakta: Kapan waktu yang tepat untuk mengisi baterai kembali tergantung dari jenis baterainya. Jika kita menggunakan baterai Lithium maka sebelum baterai benar-benar habis harus men-charge, sedangkan jika kita menggunakan baterai Nikel pengisian dilakukan apabila baterai sudah habis atau bila perlu ponsel sudah benar-benar mati. Ini disebabkan karena baterai Nikel dan NiMH memiliki penyakit yang disebut efek memori permanen, yaitu akan mengingat posisi energi nol, persis pada saat pengecasan. Jadi bila mengecas ketika baterai belum benar-benar habis, sisa energi yang ada di dalamnya tidak akan dihitung sebagai sisa energi. Nah, ketika mengisi, tentu saja kapasitasnya akan berkurang karena ada lokasi yang sudah ditempati sisa energi yang belum habis tadi.
14.Mitos: Charging di mobil dapat merusak ponsel
Fakta: Proses pengisian baterai menggunakan pemantik api di mobil memang dapat merusak ponsel apabila sering dilakukan. Tegangan yang dihasilkan oleh aki mobil seringkali tidak stabil sekali dua kali mungkin efeknya tidak terasa tapi apabila dilakukan berulang kali baterai akan cepat rusak. Solusinya adalah dengan menggunakan stabilizer, tapi ini tentu merepotkan. Oleh karena itu jangan charging di mobil apabila tidak memerlukan sekali.
15.Mitos: Up-grade software bajakan membuat ponsel rusak
Fakta: Software bajakan tidak dapat menjamin spesifikasi dan kinerjanya. Sangat memungkinkan karena minimnya jaminan dan kualitas software, setting program pada software jadi rusak. Untuk menghindarinya, usahakan untuk menggunakan software asli apabila ingin melakukan up-grade software. Software asli biasanya tersedia pada pusat servis resmi yang disediakan vendor.
16.Mitos: Batere dengan ukuran ampere besar berumur lebih pendek
Fakta: Umur baterai ditentukan oleh beberapa faktor, diantaranya pola charging pengguna, kualitas sel yang ada pada baterai dan suhu ketika baterai dioperasikan
17.Mitos: Meletakkan ponsel di dekat barang elektromagnetik bisa merusak ponsel atau barang tersebut.
Fakta: Setiap barang elektromagnetik punya gelombang elektromagnetik sendiri, dimana sinyalnya sudah di set seduai dengan kebutuhan benda tersebut. Apabila kita meletakkan ponsel dengan pesawat televisi atau komputer misalnya, dan ada panggilan masuk seringkali layar televisi atau komputer kita terganggu, gangguan suara juga terjadi pada speakernya. Jika kita meletakkan ponsel di mobil, dengan radio biasanya akan terjadi gangguan saat ada telepon masuk, SMS atau juga saat handover (perpindahan BTS). Jika ini terjadi terus menerus maka barang-barang tersebut akan mudah rusak, demikian juga dengan ponselnya.
18.Mitos: Ponsel bisa terkena virus
Fakta: Pada dasarnya sebagai perangkat komputer, ponsel memiliki software. Nah, apabila ada semacam program pengacak yang membuat alur kerja software pada ponsel kita tidak normal, maka akan merusak ponsel. Ponsel-ponsel yang rentan terkena virus adalah yang sering koneksi dengan internet. Sebagai sebuah dunia maya, internet merupakan gudangnya virus. Oleh sebab itu, bila masuk ke dalam alam maya menggunakan ponsel, disarankan sebaiknya masuk saja ke situs-situs yang memang sudah anda kenal memiliki kemampuan perangkat virus, seperti situs resmi vendor. Meski demikian, kemampuan hacker tidak dapat diukur. Jadi, virus adalah resiko logis apabila kini menggunakan perangkat semi komputer seperti layaknya ponsel.
19.Mitos: Ponsel tidak boleh diletakkan dekat disket
Fakta: Ponsel memancarkan gelombang elektromagnetik yang dapat merusak disket. Fungsi disket akan terganggu apabila sering di dekatkan pada ponsel aktif. Biasanya data dalam disket tersebut tidak dapat dibuka, atau menyebabkan komputer hang.
20.Mitos: Sarung melindungi ponsel
Fakta: Sarung memang dapat melindungi ponsel dari hal-hal kecil, tetapi juga dapat berakibat buruk pada ponsel. Menggunakan sarung plastik yang jarang dibuka dapat menyebabkan ponsel jamuran. Sementara jika anda menggunakan leathercase yang kancingnya terdapat magnet, sebaiknya posisi LCD diletakkan berhadapan dengan magnet tersebut. Sebaiknya pilih sarung dengan bahan lunak dan agak longgar.
21.Mitos: Layar LCD dapat cepat rusak
Fakta: Layar LCD memang rentan terhadap suhu, oleh karena itu ponsel dengan layar LCD tidak boleh diletakkan di tempat yang bersuhu sangat rendah. Guncangan juga akan mengakibatkan kerusakan layar, apalagi bila sampai tertekan maka layar akan mengeluarkan cairan dan tidak dapat menampilkan gambar alias mati.
22.Mitos: Menghadapkan layar langsung ke sinar matahari merusak LCD
Fakta: Apabila layar terkena sinar matahari langsung , kristal yang terdapat pada layar akan terganggu kinerjanya, sehingga tidak akan menampilkan gambar yang sesuai dengan kondisi yang seharusnya.
23.Mitos: Pengumuman Kuis dikirim lewat SMS
Fakta: Sering terjadi penipuan melalui SMS dengan mengatasnamakan operator seluler. Jika menerima SMS yang menyatakan anda memenangkan sebuah kuis atau menyatakan diri sebagai salah satu operator yang memperkenalkan sebuah program sementara nomor pengirimnya menggunakan nomor biasa sebaiknya abaikan saja SMS tersebut. Jika operator seluler ingin melakukan kontak dengan pelanggannya melalui SMS, biasanya menggunakan nomor khusus (4 digit) dan bukan nomor telepon biasa.