Laman

Friday, May 20, 2011

Berpikir Bunuh Diri? Mungkin Itu Karena Air Minum Anda!

apa hubungannya yak aer minum sama bunuh diri.. :


Soalnya dulu ane punya temen anak gunung kidul ada yg bunuh diri gan.. OMG
selidik punya selidik ternyata udah ada penelitian mengenai kandungan aer tanah bisa mempengaruhi kelakuan orang buat bunuh diri..
kandungannya itu namanya LITHIUM. Entah bujimane. Katanya kalo ada kandungan Lithium tuh bisa nyegah orang bunuh diri. Tu katanya dalam waktu lama. Nah apa mungkin yak di gunung kidul tuh kandungan aernya lithium nya rendah ato nda ada
Nih agan2 yg mau simak simak aje dah artikelna:
simak:
Spoiler for bunuh diri vs Aer minum:
Quote:

Mengherankan. Mungkin kata itu yang tersirat ketika membaca judul di atas. Bagaimana bisa air minum mempengaruhi seseorang untuk melakukan bunuh diri? Apa korelasinya?

Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam British Journal of Psychiatry mengungkap fakta yang cukup menarik. Kandungan zat pada air di suatu wilayah ternyata berkorelasi terhadap angka kecenderungan masyarakat di wilayah tersebut untuk bunuh diri. Makin banyak zat tersebut, makin rendah kecenderungan masyarakat di daerah tersebut untuk melakukan bunuh diri. Apakah zat tersebut? Zat itu adalah; Lithium.

Lithium selama ini diketahui sering digunakan dalam bentuk garam karbonatnya sebagai obat antidepresan. Sifatnya yang tidak menimbulkan sedative, depresan, ataupun eufforian membedakannya terhadap preparat antidepresan lain. Diketahui selama ini lithium dapat digunakan sebanyak 450-900 mg perharinya. Namun, pengetahuan mengenai kandungan alaminya dalam air tanah sangat sedikit diketahui.

Nestor D. Kapusta, MD, seorang ahli psikiatri Austria bersama timnya meneliti 6460 sampel kadar Lithium dalam 99 distrik di negaranya untuk mengetahui korelasinya terhadap angka kejadian bunuh diri di wilayah tersebut. Analisis regresi multifariat dilakukan untuk menyesuaikan faktor sosioekonomi yang juga berpengaruh terhadap kejadian bunuh diri. Ini butuh dilakukan mengingat sebab dan faktor-faktor yang mempengaruhi kejadian bunuh diri sangat beragam. Hasilnya cukup signifikan. Masyarakat yang mengkonsumsi air tanah yang memiliki kandungan Lithium dalam air tanahnya memiliki angka bunuh diri yang rendah. Penelitian ini juga pernah dilakukan di jepang oleh Noboru Iwata, PhD, seorang klinisi psikologi Jepang, dimana hasilnya kadar Lithium berapapun dalam air minum memiliki andil dalam menurunkan angka kejadian bunuh diri selama tahun 2002-2006.

Lithium dalam pengobatan memang diberikan dalam dosis yang disesuaikan untuk dapat memberikan efek antidepresan. Tetapi sangat sukar menjelaskan bagaimana mekanisme kandungan lithium yang begitu rendah dalam air minum mampu mencegah seseorang melakukan tindakan bunuh diri. Mekanisme ini masih menjadi misteri. Diduga kuat lithium berapapun levelnya dalam air minum dapat meningkatkan faktor-faktor neurotropik, neuroprotektor, bahkan mungkin pula neurogenesis. Inilah yang diduga kuat dalam tempo yang lama dapat membuat Lithium memberi kontribusi positif pada konstitusi neuropsikiatri, sehingga mampu mencegah seseorang untuk melakukan tindakan bunuh diri.

Nah, makanya sangat mungkin g tah di gunung kidul lithium nya rendah??
Ni juga udah disinggung juga di artikel aslinya, simak sumber: Pengaruh Lithium Dalam Air Minum Terhadap Angka Kejadian Bunuh Diri