Laman

Showing posts with label Pekerjaan. Show all posts
Showing posts with label Pekerjaan. Show all posts

Monday, November 12, 2012

13 Hal yang Dirahasiakan HRD / SDM

Kadang hal yang paling sulit dalam memperoleh sebuah pekerjaan adalah karena sulitnya melewati tahapan wawancara khususnya bila yang mewawancari kita adalah bagian personalia / HRD.
Namun rupanya saat wawancara, ada rahasia tersembunyi yang perlu diketahui oleh para pencari kerja khususnya yang baru masuk dunia kerja.


Berikut ini 13 hal yang dirahasiakan SDM :

Spoilerfor 1:

"Setelah Anda menganggur lebih dari enam bulan, Anda akan dianggap sulit diterima bekerja. Kami berasumsi bahwa orang lain lebih berpeluang dari Anda, sehingga kami pun tidak mau berurusan dengan Anda." -Cynthia Shapiro, mantan eksekutif divisi SDM.


Dari pernyataan ini, dpt disimpulkan sebaiknya bagi orang yg sudah bekerja sebelumnya utk tidak menganggur terlalu lama. Salah satu PM TS malah menyarankan kalo ingin resign, sebaiknya mencari pekerjaan selagi masih berstatus sbg karyawan dan akan menyelesaikan pekerjaan / project dlm waktu dekat, agar perusahaan yg ingin anda masuki nantinya tidak memandang anda sebagai karyawan "yang dibuang" atau karyawan yang suka main-main.


Spoilerfor 2:

"Dalam hal mengenai mencari pekerjaan, orang yang Anda kenal akan sangat berpengaruh. Tidak peduli seberapa bagus CV Anda atau seberapa hebat pengalaman Anda, semuanya sangat bergantung pada koneksi." -Direktur SDM di fasilitas kesehatan.


Adalah benar dengan adanya orang yang kita kenal di suatu perusahaan akan membantu / memudahkan kita utk masuk dan bergabung dengan perusahaan yg kita ingin masuki. Maka dari itu perbanyak teman, dan jalin relasi sebaik mungkin


Spoilerfor 3:

"Jika Anda mencoba mendapatkan pekerjaan di sebuah perusahaan tertentu, sering kali hal terbaik untuk dilakukan adalah untuk menghindari bagian SDM sepenuhnya. Carilah seseorang di perusahaan tersebut yang Anda kenal, atau hubungi langsung manajer rekrutmen." -Shauna Moerke, administrator SDM di Alabama.


Tidak berbeda jauh dengan point kedua, namun dari pernyataan ini dapat disimpulkan bila anda memiliki teman yg memiliki posisi tinggi / berpengaruh disuatu perusahaan maka bisa saja anda menjadi karyawan diperusahaan trsbut tanpa harus melewati tahapan tes apapun.


Spoilerfor 4:

"Orang mengira seseorang akan membaca surat lamaran mereka. Saya belum pernah membaca satu pun surat lamaran dalam 11 tahun." -Direktur SDM di sebuah perusahaan jasa keuangan.


Surat lamaran kerja hanyalah suatu formalitas belaka yg hampir pasti tidak dilihat / dibaca sama sekali oleh HR. Karena pada intinya yg menjadi penentu suatu orang diterima adlh skill dan kemampuan melewati semua test yg diberikan.


Spoilerfor 5:

"Kami akan menilai Anda berdasarkan alamat email Anda. Terutama jika nama alamat email tersebut merupakan sesuatu yang tidak pantas seperti kinkyboots101@hotmail.com atau johnnylikestodrink@gmail.com." -Rich DeMatteo, konsultan rekrutmen di Philadelphia


Jangan pernah memakai alamat email yang terkesan "lebay". Biasanya bila ada pelamar yg mencantumkan alamat email yg demikian, bisa dipastikan dia ditolak sebelum dipanggil utk tes.


Spoilerfor 6:

"Jika Anda berusia 50-an atau 60-an tahun, jangan menuliskan tahun kelulusan Anda pada CV." -SDM profesional sebuah perusahaan menengah di North Carolina.


TS tidak tau pasti ttg point ke-6 ini, namun biasanya perusahaan-perusahaan di Indonesia bila ingin merekrut seseorang utk posisi strategis lebih bersifat ajakan utk bergabung daripada membuat lowongan di surat kabar.
Tapi bisa saja diartikan, bahwa dengan sedemikian panjangnya pengalaman kerja yg dimiliki, maka tahun kelulusan tidak dibutuhkan lagi.


Spoilerfor 7 dan 8:

"Ada mitos bahwa CV harus terdiri dari satu halaman saja. Sehingga banyak orang yang mengirimkan resume mereka dalam format tulisan yang kecil. Tidak ada yang akan membacanya." -Direktur SDM di sebuah perusahaan jasa keuangan.

"Saya selalu membaca resume dari bawah ke atas Dan saya tidak punya masalah dengan resume yang terdiri dari dua halaman, tapi tiga halaman terlalu banyak." -Sharlyn Lauby, konsultan personalia di Florida.


CV dalam dunia kerja diartikan sebagai gambaran ringkas anda. Maka dari itu buatlah CV yg isinya menarik perhatian suatu perusahaan sehingga perusahaan trsebut memiliki alasan utk merekrut anda. Usahakan jangan terlalu singkat ( 1 lembar ) tapi juga kurang dari 3 lembar.


Spoilerfor 9:


"Kebanyakan dari kita menggunakan sistem pelacakan para pemohon yang memindai resume berdasarkan kata kuncinya. Rahasia agar resume Anda terjaring oleh sistem tersebut adalah dengan mengambil kata-kata kunci langsung dari deskripsi pekerjaan dan sertakan ke dalam resume. Semakin kata kunci yang cocok, maka akan semakin besar kemungkinan resume Anda akan terpilih dan dapat dilihat oleh petugas perekrutan. " -Chris Ferdinandi, profesional personalia di wilayah Boston.


Biasanya disuatu perusahaan yg akan merekrut karyawan dalam jumlah besar, tentunya akan menarik para pencaker utk memasukkan resume ke email perusahaan. Di point-point sebelumnya sudah disebutkan bahwa surat-surat yg masuk cenderung diabaikan. Karena perusahaan memiliki suatu sistem utk melacak resume yg cocok berdasarkan deskripsi yg dimasukan kedalam sistem. Disini perlu bagi kita mempelajari / mncari tau calon karyawan seperti apa yg diinginkan oleh suatu perusahaan, bisa melalui internet ( mmbaca lowongan yg dipasang ), teman yg bekerja diperusahaan trsebut, berkenalan dngan salah satu karyawan perusahaan trsebut dan menyampaikan maksud mencari tau tipe karyawan seperti apa yg dicari, dll.


Spoilerfor 10:


"Resume tidak perlu diberi warna untuk terlihat menonjol. Ketika saya melihat sedikit warna, saya menyeringai. Dan ketika saya melihat begitu banyak warna, saya merasa ngeri. Saya akan membuangnya dan resume Anda pun tidak akan dilihat lagi sebagai sesuatu yang baik. Itu sebenarnya sedikit menyeramkan. " -Rich DeMatteo


Wah TS kagak kebayang bentuk CV yg masuk kalo ada yg ngasih warna - warna menonjol yg memberi kesan norak. Bisa saja orang yg melakukan demikian akan masuk dlm daftar black list perusahaan.


Spoilerfor 11:


"Sangat mengejutkan ketika orang datang untuk wawancara dan berkata, 'Bisakah Anda ceritakan tentang pekerjaan di sini?" Yang benar saja. Ada yang namanya internet. Carilah di sana. " -Profesional personalia di New York City


Jangan malas utk mencari tau ttg perusahaan yg ingin anda masuki, selain menghindari kemungkinan anda salah masuk dan terkesan "terjebak", ini juga mnjadi point plus bagi anda krna anda dianggap serius utk bergabung.


Spoilerfor 12:


"Banyak manajer tidak ingin mempekerjakan orang yang memiliki anak kecil, dan mereka menggunakan segala macam trik untuk mengetahui hal itu, secara ilegal. Ada personalia yang menyimpan foto dua anak yang lucu di mejanya meskipun ia tidak memiliki anak (berharap calon karyawan akan bertanya tentang mereka). Sementara yang lain biasanya mengantar calon pegawainya berjalan menuju mobilnya untuk mencari tahu apakah mereka memiliki kursi mobil anak-anak." -Cynthia Shapiro


Syukurnya sampe skrg TS blm pernah mndengar kasus pada point ke-12 ini, tapi bisa saja trjadi dengan teknik berbeda.


Spoilerfor 13:


"Apakah akan lebih sulit untuk mendapatkan pekerjaan jika Anda gemuk ? Tentu saja. Para manajer rekrutmen membuat penilaian dengan cepat berdasarkan stereotipe. Para manajer tersebut hanya mengikuti karakter George Clooney di film Up in the Air, yang mengatakan 'Aku seorang yang melakukan stereotipe. Itu lebih cepat.'" -Suzanne Lucas, seorang mantan eksekutif personalia.


Utk beberapa posisi sprti sales, tntunya perusahaan lebih memilih seseorang dengan postur tubuh yg baik / proporsional. Karena harus mencari / mengejar project, menagih pembayaran, melakukan lobi-lobi khusus dll.


Quote:Beberapa point - point yang disampaikan, tidak semuanya berlaku di Indonesia, namun setidaknya ini bisa menjadi bahan pertimbangan bagi agan yang ingin mencari kerja diluar negeri.

9 Tipe Rekan Kerja yang Mengancam Karier Anda

Dalam dunia kerja, pasti Anda tak bisa memilih sendiri teman kerja seperti yang Anda inginkan. Tak jarang Anda justru menemukan rekan kerja yang punya sifat yang berlawanan. Alih-alih dihindari, sebaliknya cobalah untuk membuka diri dan berteman dengan mereka. Siapa tahu mereka justru bisa membantu Anda berkembang di perusahaan. Namun, berhati-hatilah karena ada beberapa tipe teman yang justru bisa "meracuni" Anda saat bekerja.

1. Si narsis
Rekan kerja yang narsis bisa berbahaya bagi karier Anda. Mereka akan mengganggu Anda karena ia selalu ingin tampil sempurna dan menonjol dibandingkan orang lain. Bahkan orang dengan tipe seperti ini seringkali menjadi sangat egois karena mereka ingin seluruh perhatian terpusat kepadanya.

2. Si pengeluh kronis
Stres karena pekerjaan, masalah pribadi, dan lain-lain, bisa menyebabkan seseorang selalu mengeluh atau menggerutu. Sesekali mengeluh sih, wajar saja. Tetapi jika hal itu dilakukan setiap saat, tentu bisa mengganggu kinerja Anda. Keluhannya bisa merusak mood Anda untuk bekerja, dan menimbulkan pikiran negatif tentang berbagai hal.

3. Si tukang kritik
Kritik pada dasarnya bisa membantu pengembangan diri Anda. Hanya saja, kritik yang terlalu pedas, tak beralasan, merasa diri yang paling benar, dan Anda selalu di pihak yang salah, akan membuat Anda merasa tak nyaman, bahkan bisa depresi.

4. Si rendah diri
Percaya diri memang jadi modal utama untuk berani melakukan banyak hal. Sayangnya belum semua orang punya kepercayaan diri yang tinggi, bahkan sebaliknya malah merasa rendah diri. Ketika menghadapi orang seperti ini, tak ada salahnya Anda mencoba menguatkan mereka. Hanya saja hati-hati agar tak membuat Anda selalu terfokus untuk membantunya dan malah membuat pekerjaan Anda terbengkalai.

5. Si tak bisa diandalkan
Sesekali Anda pasti membutuhkan bantuan seorang teman yang dipercaya saat bekerja. Namun, sekalipun dia sahabat yang terpercaya belum tentu ia bisa diandalkan untuk membantu Anda.

6. Si pengkhianat
Sekalipun berteman, tetap saja dunia kerja tak bisa dilepaskan dari persaingan untuk mendapatkan posisi dan jabatan tertentu. Tak heran, jika berbagai cara dilakukan orang untuk memenangkan persaingan kerja ini, termasuk berbohong dan mengkhianati teman sendiri. Bahkan data dari Forbes mengungkapkan, 35 persen orang pernah memiliki teman yang menghianati mereka di kantor.

7. Si pesaing tangguh
Hati-hati dengan musuh dalam selimut. Bisa jadi teman Anda sendiri menjadi pesaing terbesar Anda di kantor.

8. Si mulut besar
Bergosip dan curhat dengan teman kantor memang tak salah. Hanya saja pastikan teman curhat Anda bukan orang yang bermulut besar. Tipe teman seperti ini akan berbahaya untuk Anda karena bisa jadi ia akan menceritakan keburukan ataupun masalah pribadi Anda sehingga mengganggu kinerja Anda.

9. Si pemberi pengaruh buruk
Setiap orang punya kebiasaan baik dan buruknya masing-masing. Namun, hindari teman yang bisa memberi pengaruh buruk pada Anda, misalnya gemar membolos, malas bekerja, menghalalkan segala cara untuk mendapatkan sesuatu, dan lain-lain.

Tuesday, October 4, 2011

10 Pekerjaan Dengan Tingkat Stres Tertinggi


Hampir sebagaian besar orang pernah merasakan stres dalam menghadapi pekerjaannya. Namun tahukah Anda bahwa ada jenis pekerjaan yang memang memiliki level stres lebih tinggi sehingga sering membuat depresi?
"Ada aspek-aspek tertentu dalam setiap pekerjaan yang memberikan kontribusi atau memperburuk depresi. Orang-orang dengan pekerjaan yang berisiko tinggi mengalami stres dapat mengontrol stresnya jika mereka mau mengurus diri sendiri dan mendapatkan bantuan yang mereka butuhkan," ujar Deborah Legge, PhD, seorang konselor kesehatan mental di Buffalo, New York.


* berikut 10 Pekerjaan Dengan Tingkat Stres Tertinggi.
Quote:
1. Perawat Lansia dan Babysitter
Dilaporkan hampir 11% orang di dua bidang ini mengalami depresi berat dengan proporsi 13% di antara pada para pengangguran dan 7% pada populasi umum. Tiap harinya, kedua pekerjaan ini diharuskan memberi makan, memandikan dan merawat orang yang --kebanyakan-- tidak mampu mengungkapkan rasa terimakasih atau penghargaan karena terlalu sakit atau terlalu muda. "Inilah yang membuat stres, melihat orang-orang sakit dan tidak mendapat dukungan positif," ujar Christopher Willard, psikolog di Tufts University dan penulis buku 'Child's Mind'.
Quote:
2. Pramusaji
Umumnya, pekerjaan ini mendapatkan upah rendah, melelahkan dan selalu diperintah oleh banyak orang mengenai apa yang harus dilakukan setiap hari. Sebanyak 10% pramusaji mengalami depresi berat dalam setahun terakhir, dan hampi 15% wanita melakukan pekerjaan ini. "Ini merupakan pekerjaan tanpa pamrih. Orang-orang dapat berlaku kasar dan pekerjaan ini membutuhkan banyak tenaga fisik. Ketika orang mengalami depresi akan sulit untuk mendapat energi dan motivasi ketika dibutuhkan," kata Deborah Legge.
Quote:
3. Pekerja Sosial
Berinteraksi dalam waktu yang lama dengan anak-anak yang dilecehkan atau keluarga bermasalah, tak jarang membuat orang dengan pekerjaan ini depresi. Belum lagi, para pekerja sosial dituntut untuk bekerja selama 24 jam. "Karena pekerja sosial harus bekerja dengan orang yang sangat membutuhkan mereka, sangat sulit untuk tidak mengorbankan banyak hal untuk pekerjaannya ini. Saya melihat banyak pekerja sosial yang mudah tersulut emosinya," ungkap Willard.
Quote:
4. Pekerja di Bidang Kesehatan
Pekerjaan ini termasuk dokter, perawat, terapis dan profesi lain yang banyak memberi bantuan kepada orang lain namun sering melupakan diri sendiri. Pekerjaan seperti ini memiliki jam kerja yang lama dan tak tentu. Selain itu, pekerjaan ini terbebani dengan kenyataan bahwa keselamatan orang lain ada di tangan mereka.
"Setiap hari mereka melihat banyak orang sakit, trauma, kematian dan berurusan dengan keluarga pasien. Hal ini dapat mempengaruhi pandangan seseorang secara keseluruhan bahwa dunia adalah tempat yang menyedihkan."
Quote:
5. Seniman, Entertainer dan Penulis
Biasanya pekerjaan ini tidak mendapatkan upah yang teratur, jam kerja tak menentu dan sering terisolasi dari kehidupan sosial. Orang-orang kreatif memiliki tingkat gangguan mood yang tinggi dan sekitar 9% orang dilaporkan mengalami depresi berat.
"Satu hal yang saya lihat banyak dialami pada para entertainer dan seniman adalah gangguan bipolar. Mungkin ada diagnosis gangguan mood yang tidak diobati pada orang yang artistik. Gangguan depresi sering ditemui pada mereka yang tertarik untuk bekerja di bidang seni. Gaya hidup mereka juga memberikan kontribusi untuk itu," kata Legge.
Quote:
6. Guru
Tuntutan terhadap guru tampaknya terus berkembang. Tak hanya mengajar, mereka juga diharuskan mengoreksi tugas murid setelah pulang kerja. Menurut Willard, pekerjaan ini mendapat banyak tekanan dari berbagai pihak yang berbeda. Misalnya, dari para murid, orang tua murid dan pihak sekolah. Semua memiliki standar yang berbeda.
Quote:
7. Staf Administrasi
Orang-orang dalam bidang pekerjaan ini berada dalam garis depan, mendapat permintaan dari orang banyak namun mereka berada dalam tingkat terbawah untuk kekuasaan. Banyak staf administrasi yang merasa bahwa pekerjaannya tidak diakui sebagai pekerjaan yang mempermudah hidup orang lain. Hal ini membuat mereka merasa terbebani.
Quote:
8. Petugas Reparasi
Orang dengan pekerjaan ini baru bekerja ketika ada sesuatu yang rusak atau berjalan tidak benar. Mereka juga harus bekerja dengan jadwal yang tidak menentu dan tak jarang sering mendapat giliran kerja larut malam. Walau pekerjaan mereka cukup membutuhkan banyak energi, upah yang diterima termasuk kecil. "Mereka sering mendapat pekerjaan yang berisiko dan berbahaya," tambah Willard.
Quote:
9. Penasihat Keuangan
Banyak orang yang tidak suka berurusan dengan tabungan dan keuangan mereka karena membuat stres. Bayangkan jika harus menangani ribuan atau jutaan uang untuk orang lain. Menurut Legge, ada tanggung jawab yang begitu banyak saat mengelola keuangan orang lain. Ketika klien kehilangan uangnya, mereka akan dihujat banyak orang.
Quote:
10. Staf Penjualan
Banyak orang yang bekerja dalam bidang ini mendapat upah dari berapa banyak penjualan mereka. Artinya, mereka tidak tahu secara pasti berapa banyak uang yang akan mereka dapat pada bulan depan. Tak jarang staf penjualan hidup berjauhan dari keluarga dan teman karena harus banyak menghabiskan waktu di luar rumah atau tinggal kota berbeda.