Laman

Friday, March 9, 2012

Bantu Si Kecil Mengeksplorasi Imajinasi

Jangan terpaku pada benar dan salah, biarkan anak mengeksplorasi imajinasinya, tentu dengan bimbingan Anda.


Ingin punya anak kreatif yang siap menjawab berbagai tantangan di masa depan? Biarkan anak bermain dengan imajinasinya. Alih-alih membatasi imajinasi si kecil, akan lebih baik jika Anda menyikapi perilaku anak dengan cara kreatif untuk mendukungnya mengembangkan kreativitas.


Peran orangtua adalah mendampingi anak dalam segala aktivitasnya, mengarahkan agar imajinasi anak berkembang lebih kreatif, bukan dengan melarang apalagi membatasi anak-anak berimajinasi apalagi ketika mereka sedang bermain.

Psikolog anak, Astrid Wulansari Emeline mengatakan anak belajar dari permainan. Termasuk ketika anak sedang berimajinasi dengan berbagai permainan yang dilakukannya. Imajinasi inilah yang membantunya mengembangkan banyak ide. Ide yang lahir kemudian adalah bekal bagi anak dalam berkreativitas tanpa batas.

Quote:
Membutuhkan peran serta aktif dari orangtua. Menemani dan menjelaskan tentang apa yang akan dia pelajari .
Kalo masalah jenis permainan yang ane lakuin, sejak umur 1 tahun anak saya perkenalkan Buku Ensiklopedia Bergambar. Berisi gambar-gambar hewan, tumbuhan, kendaraan, alam, dan sebagainya.
Selain itu juga Kartu Pintar (Kartu bergambar).
Memang sih awalnya tuh anak cuman seneng liat gambarnya warna-warni. Tapi, alangkah senengnya saat di jalan/ dimana saja dia melihat binatang atau kendaraan (yang sama dengan di buku), dia langsung nunjuk dan kasih tau itu apa.
Membebaskan anak berimajinasi juga berlaku saat si kecil sedang asyik bermain peran. "Jangan lantas melarang anak bermain peran sebagai pekerja rumah tangga karena menganggapnya tak baik. Justru, melalui peran ini, dengan imajinasinya, anak sedang belajar bagaimana melayani dan berkomunikasi dengan orang lain. Atau ketika anak main mobil-mobilan, lalu ia menjadikan mobilan sebagai telepon, jangan lantas menyalahkan atau melarang anak karena sebenarnya ia sedang mengembangkan imajinasinya. Jangan menganggap perilaku anak seperti itu sebagai sesuatu yang aneh. Orangtua banyak yang tidak menyadari apa yang dilakukan anak adalah caranya dalam mengembangkan imajinasi," jelas Astrid kepada sejumlah media seusai peluncuran establisment Cosmos Secret Agent di KidZania, mal Pasific Place, Jakarta, Rabu (29/2/2012).

Alih-alih menganggap aneh perilaku anak saat ia bermain dengan imajinasinya, Anda dapat membaur bersamanya. Masuklah ke dunia imajinasi anak dengan variasi peran baru yang Anda munculkan dan kenalkan kepada si kecil. Anda dan si kecil pun dapat hanyut dalam permainan peran yang membantu anak mengeksplorasi imajinasinya dan memberikan pengalaman juga pembelajaran baru baginya.

"Untuk memiliki anak kreatif, orangtua juga harus kreatif. Orangtua harus bisa menerima bahwa anak juga punya cara dalam melihat sesuatu termasuk saat menyelesaikan masalah yang dihadapinya," jelas Astrid.

Berawal dari imajinasi dalam sebuah permainan, si kecil melatih dirinya menjadi pribadi yang kreatif. Ketika anak kreatif, mudah saja baginya dalam memunculkan ide-ide segar. Kalau kebiasaan seperti ini terlatih sejak kecil, saat dewasa nanti anak Anda tumbuh menjadi pribadi kreatif yang lebih berani dan siap menjawab berbagai tantangan.

Makanan Wajib Dikonsumsi Sebelum dan Sesudah Olahraga

Saat Anda berolahraga, banyak energi dan tenaga yang terkuras. Kondisi ini akan membuat tubuh Anda merasa lemas, lapar dan haus. Tapi jangan sembarangan memilih makanan terutama saat Anda baru selesai melakukan aktivitas fisik.

Selama latihan, otot-otot tubuh Anda telah bekerja keras dan perlu dipulihkan dengan asupan makanan yang tepat.

Berikut adalah daftar makanan yang wajib Anda konsumsi sebelum atau setelah berolahraga:

Quote:
1. Susu Coklat

Sebuah studi menemukan bahwa susu coklat memiliki rasio optimal dari karbohidrat dengan protein untuk membantu mengisi kembali tenaga dan memperbaiki otot yang rusak setelah berolahraga. Dalam risetnya, peneliti melibatkan delapan pelari pria yang minum 500 ml susu bebas lemak coklat dan 500 ml minuman olahraga berkarbohidrat. Hasil menunjukkan bahwa susu coklat mampu memperbaiki dan membangun kembali otot-otot lebih baik ketimbang minuman karbohidrat.
Quote:
2. Kopi

Kafein telah lama dikenal mampu membantu meningkatkan kewaspadaan dan daya tahan. Sebuah penelitian di Australia menemukan bahwa pelari yang mengambil sekitar 95 mg kafein (setara dengan 250 ml cangkir kopi) dapat meningkat jarak tempuh lari mereka. Selain itu, sebuah studi skala kecil dari University of Georgia yang melibatkan relawan perempuan yang diberi kafein dalam dosis sedang (kira-kira setara dengan dua cangkir kopi) diketahui efeknya dapat mencegah nyeri otot pascalatihan sebesar 48 persen. Tapi peneliti juga memperingatkan agar tidak mengonsumsi kopi dalam jumlah berlebihan.
Quote:
3. Kacang Almond
Selain menjadi sumber serat yang baik, protein, kalsium, magnesium dan kalium, almond merupakan salah satu sumber terbaik dari alfa-tokoferol vitamin E - yang dapat dengan mudah diserap oleh tubuh. Menurut riset 2002, vitamin E dapat membantu meringankan nyeri otot akibat latihan yang ketat. Vitamin E berfungsi sebagai antioksidan, melindungi otot dari molekul yang sangat reaktif dan tidak stabil--biasa disebut radikal bebas--yang dihasilkan selama latihan. Perlu diketahui, radikal bebas memiliki kontribusi dalam membuat otot nyeri dan menghambat performance.
Quote:
4. Pisang

Pisang adalah pilihan makanan yang tepat untuk Anda konsumsi untuk bahan bakar tubuh, sebelum atau setelah latihan. Pisang mengandung gula alami yang menyediakan energi bagi tubuh saat Anda melakukan aktivitas fisik. Pisang adalah sumber yang kaya kalium, vitamin B6, vitamin C, serat, dan mangan. Kalium dari pisang membantu menjaga tekanan darah tetap normal, meningkatkan fungsi jantung dan juga mencegah kelelahan otot.
Quote:
5. Nanas dan Pepaya

Nanas dan pepaya banyak mengandung enzim--bromelain dan papain respectivamente--yang dapat membantu meningkatkan kekuatan dan elastisitas otot. Enzim ini membantu memecah protein tidak hanya untuk pencernaan tapi juga memiliki sifat anti-inflamasi untuk mempercepat pemulihan pascalatihan.
Quote:
6. Kacang dan Polong-Polongan

Kacang tinggi protein dan banyak serat. Mereka sangat baik dalam mengatur gula darah. Anda dapat mencegah penyakit jantung dengan memasukkan kacang-kacangan dalam menu makanan, disamping juga karena kemampuannya dalam menurunkan kolesterol dalam darah. Polong-polongan tinggi akan karbohidrat kompleks - nutrisi yang bertanggung jawab dalam memberikan energi ke otot dan otak
Quote:
7. Ikan

Protein dari ikan mudah dicerna dan mudah diserap oleh tubuh. Asam lemak omega-3 dalam ikan membantu mengurangi kolesterol, menjaga fleksibilitas dari arteri dan vena serta memperkuat otot jantung. Omega-3 juga dapat memperbaiki kerusakan otot pascalatihan.
Quote:
8. Telur

Telur kaya akan asam amino yang dapat dikonversi ke otot, kulit, kolagen, dan jaringan tubuh lain secara lebih efisien ketimbang protein dari makanan lain. Telur rebus adalah makanan terbaik untuk otot setelah Anda latihan. Telur lebih baik ketimbang karbohidrat dan membuat Anda merasa kenyang lebih lama.
Quote:
9. Alpukat

Alpukat tinggi lemak tak jenuh tunggal, tinggi kandungan potassium dan sumber vitamin A, B1, D, E, K dan B. Alpukat sering digunakan dalam pengobatan alternatif untuk mengobati radang sendi, kolesterol tinggi, dan penyakit gusi. Alpukat tidak hanya kaya akan vitamin, mineral, lemak, protein dan karbohidrat, tapi juga menjadikannya sebagai pilihan ideal sebagai makanan wajib sebelum dan sesudah berolahraga.
Quote:
10. Bayam

Bayam merupakan sumber bahan bakar otot. Beberapa ahli telah menguji efek bahan kimia yang diambil dari bayam (phytoecdysteroids) pada sampel otot manusia di laboratorium. Mereka menemukan bahwa sintesis protein peserta naik 120 persen dan membantu memperbaiki jaringan otot lebih cepat pascalatihan. Namun, Anda akan harus makan lebih dari 1 kg setiap hari bayam untuk dapat memperoleh manfaatnya.

Tuesday, March 6, 2012

melatih public speaking sejak dini



melatih publik speaking sejak dini


Melatih anak untuk pandai berbicara sangat penting. Selain untuk mencegah terlambatnya kemampuan anak dalam bicara, tentu saja akan menjadi kebanggaan tersendiri bagi orang tua bila memiliki anak yang terlihat cerdas saat berbicara. Semakin cepat anak bisa berbicara, maka akan semakin cepat pula perkembangan otak anak. Karena biasanya anak yang sudah mulai banyak bicara, akan banyak bertanya. Dan pada saat kita banyak menjawab pulalah maka perkembangan otak anak akan terstimulasi dan anak pun menjadi kaya akan banyak pengetahuan baru. Bagaimana agar si kecil pandai dalam berbicara?

1. Sering “Berbasa-basi” pada anak
Bagi kita, mungkin berbasa-basi adalah sesuatu yang tidak menyenangkan. Namun bagi seorang anak, hal ini sangatlah penting. Mengapa? Karena beberapa topic pembicaraan yang bagi kita tidak penting, bagi seorang anak tentu akan menjadi sangat penting. Karena kadang dari hal-hal yang menurut kita nggak penting bisa menjadi hal yang luar biasa bagi seorang anak. Jadi di sini kita harus pandai juga dalam memahami kebutuhan seorang anak. Misalnya pada saat si kecil baru saja terbangung dari tidurnya di pagi hari, mungkin kita bisa mengatakan,”Selamat pagi… Wah… Jagoanku udah bangun neh… Tempat tidurnya sudah rapi belum ya? Lekas mandi ya… Kalau mandi yang bersih ya… “

2. Menjawab pertanyaan anak dengan penjelasan
Hal ini juga sangat penting. Layaknya seorang anak meminta sepotong roti tawar pada ayahnya, tapi sang ayah memberikan sepotong roti tawar plus dua potong roti isi sosis dan keju. Misalnya, pada saat kita berjalan di kebun binatang dengan si kecil, dan dia bertanya”Ma… Itu apa?” Jangan Cuma menjawab,”Gajah”, tapi alangkah lebih baik bila kita menjawab,”Itu adalah gajah. Gajah suka makan kelapa lho… . Dia punya gading yang indah dan kuat. Lihat tuh… Belalainya panjang dan punya gading yang indah.”

3. Menjadi pendengar yang baik
Menjadi pendengar yang baik adalah hal yang penting juga, karena hal ini tidak hanya bermanfaat agar anak bisa lebih terbuka dengan kita kelak pada saat dia menginjak tahap usia yang lebih dewasa, namun juga melatih anak untuk bisa bebas mengekspresikan diri. Saat sang buah hati mulai “cerewet”, alangkah lebih baik bagi kita untuk menjadi pendengar yang baik, dan berbicara seperlunya saja. Kita jangan bersikap cuek, melainkan tetap berusaha memperhatikan atau mendengarkannya, meskipun kita merasa apa yang dikatakannya “gak penting banget…."

4. Mendongengkan dan bernyanyi buat anak
Aktivitas mendongeng dan benyanyi memang kaya akan berjuta manfaat. Tidak hanya memberikan hiburan, namun juga menambah wawasan anak, melatih kecerdasa, namun juga memperkaya kosa kata baru bagi anak. Bila anak kaya akan kosa kata, maka akan lebih mudah untuk menyusunnya menjadi sebuah kalimat.

5. Jangan memarahi Saaat Anak mengatakan hal yang “Tidak Sopan”.
“Tidak sopan” di sini bisa berupa kata-kata kotor, kata-kata yang kasar, atau kata-kata lain yang tidak pantas diucapkan oleh seorang anak. Bila anak mengatakan hal yang kurang pantas, sebaiknya kita jangan memarahi, apalagi dengan membentaknya. Tapi berusahalah untuk tetap tenang, dengan mengatakan bahwa kata-kata itu tidak sopan dan meminta tidak mengulangi kata-kata tersebut kembali. Bila perlu kita menanyakan dari mana si kecil mendapatkan kata-kata itu, bila kata-kata itu didapatkan dari sebuah acara di TV, maka sebaiknya kita ikut mendampingi saat anak menonton TV.

6. Banyak Bertanya
Untuk hal-hal yang buah hati kita tidak tahu, mungkin kita akan lebih banyak menjelaskan, namun untuk hal-hal yang buah hati kita sudah banyak tahu, akan lebih baik bila kita banyak bertanya. Misalnya setelah sang anak nonton suatu acara TV. Cobalah bertanya,”Bagus tidak ceritanya? Siapa aja pemainnya? Gimana akhir ceritanya”. Hal ini akan sangat bermanfaat agar anak bisa lebih terbuka pada kita di kemudian hari dan melatih kemampuan anak untuk mendeskripsikan sesuatu.

7. Media permainan
Media permainan biasanya diperlukan agar sang buah hati bisa belajar sambil bermain. Media permainan sangat beragam. Bisa berupa buku cerita bergambar, kartu bergambar, mainan miniature, dan lain-lain. Sebagai contoh untuk buku bergambar. Marilah kita damping sang buah hati saat membaca buku bergambar tersebut, sehingga kita bisa menjelaskan semua gambar yang ada di dalam buku tersebut.

8. Tidak banyak melarang
Bila kita ingin sang buah hati lebih pintar berekspresi, sebaiknya kita tidak melarangnya. Larangan-larangan yang biasa kita lakukan sebaiknya diubah menjadi sebuah penjelasan yang memiliki makna sebab akibat. Misalnya, bila si kecil bermain gunting. Kita berikan penjelasan pada si kecil, “Nak… Gunting itu buat memotong kertas atau kain. Bukan buat mainan. Kalau buat mainan berbahaya. Nanti jarimu bisa terluka.” Seorang anak adalah pribadi yang selalu ingin tahu. Jangan sampai dari hal-hal yang sepele tersebut, si kecil menjadi kurang bisa terbuka dengan kita, karena kita terlalu banyak melarang tanpa si kecil tahu sebabnya. Jangan lupa untuk mengatakan hal itu dengan halus dan penuh kasih sayang.

9. Mengikutkan lomba-lomba dan aktivitas sosial lainnya
Aktivitas sosial dan lomba sangat penting buat anak, yaitu agar si kecil semakin mengenal “dunia luar”. Semakin banyak aktivitas yang diikuti, maka anak akan semakin mendapatkan banyak teman dan pengetahuan baru atau semakin banya teman yang di dapat, semakin banyak pula pengetahuan baru yang didapatkan.Hal ini juga untuk membiasakan anak agar terbiasa tampil di depan umum atau orang-orang baru.

Nah... Demikian tips-tips dari saya. Semoga bermanfaat. Bila buah hati kita sudah pandai berbicara dan berekspresi, kita sendirilah yang akan merasakan manfaatnya.

Monday, March 5, 2012

UANG KERTAS INDONESIA DARI MASA KE MASA

PERIODE 40-an
Spoiler for 40:


1 SEN 1945
Spoiler for 45:

5 SEN 1945
Spoiler for 45:

10 SEN 1945
Spoiler for 45:

1/2 RUPIAH 1945
Spoiler for 45:

1 RUPIAH 1945
Spoiler for 45:

10 RUPIAH 1945
Spoiler for 45:

10 SEN 1947
Spoiler for 47:

25 SEN 1957
Spoiler for 457:

½ RUPIAH 1947
Spoiler for 47:

2 ½ RUPIAH 1947
Spoiler for 47:

5 RUPIAH 1947
Spoiler for 47:

25 RUPIAH 1947
Spoiler for 47:

100 RUPIAH 1947
Spoiler for 47:

10 SEN BARU 1949
Spoiler for 49:

100 RUPIAH BARU 1949
Spoiler for 49:



PERIODE 50-an
Spoiler for 50:


5 RUPIAH 1950
Spoiler for 50:

10 RUPIAH 1950
Spoiler for 50:

1 RUPIAH 1951
Spoiler for 51:

2 ½ RUPIAH 1951
Spoiler for 51:

5 RUPIAH 1952
Spoiler for 52:

10 RUPIAH 1952
Spoiler for 52:

25 RUPIAH 1952
Spoiler for 52:

500 RUPIAH 1952
Spoiler for 52:

1000 RUPIAH 1952
Spoiler for 52:

1000 RUPIAH 1952
Spoiler for 52:

1 RUPIAH 1953
Spoiler for 53:

1 RUPIAH 1956
Spoiler for 56:

2 ½ RUPIAH 1956
Spoiler for 56:

5 RUPIAH 1957
Spoiler for 57:

25 RUPIAH 1957
Spoiler for 57:

50 RUPIAH 1957
Spoiler for 57:

100 RUPIAH 1957
Spoiler for 57:

500 RUPIAH 1957
Spoiler for 57:

2500 RUPIAH 1957
Spoiler for 57:

5000 RUPIAH 1957
Spoiler for 57:

5 RUPIAH 1958
Spoiler for 58:

5 RUPIAH 1958
Spoiler for 58:

10 RUPIAH 1958
Spoiler for 58:

25 RUPIAH 1958
Spoiler for 58:

50 RUPIAH 1958
Spoiler for 58:

100 RUPIAH 1958
Spoiler for 58:

500 RUPIAH 1958
Spoiler for 58:

1000 RUPIAH 1958
Spoiler for 58:

5000 RUPIAH 1958
Spoiler for 58:

5 RUPIAH 1959
Spoiler for 59:

10 RUPIAH 1959
Spoiler for 59:

50 RUPIAH 1959
Spoiler for 59:

100 RUPIAH 1959
Spoiler for 59:

500 RUPIAH 1959
Spoiler for 59:

1000 RUPIAH 1959
Spoiler for 59:



PERIODE 60-an
Spoiler for 60:


1 RUPIAH 1960
Spoiler for 60:

2 ½ RUPIAH 1961
Spoiler for 61:

10 RUPIAH 1963
Spoiler for 63:

1 SEN 1964
Spoiler for 64:

5 SEN 1964
Spoiler for 64:

10 SEN 1964
Spoiler for 64:

25 SEN 1964
Spoiler for 64:

50 SEN 1964
Spoiler for 64:

1 RUPIAH 1964
Spoiler for 64:

2 ½ RUPIAH 1964
Spoiler for 64:

100 RUPIAH 1964
Spoiler for 64:

10000 RUPIAH 1964
Spoiler for 64:

1 RUPIAH 1968
Spoiler for 68:

2 ½ RUPIAH 1968
Spoiler for 68:

5 RUPIAH 1968
Spoiler for 68:

10 RUPIAH 1968
Spoiler for 68:

25 RUPIAH 1968
Spoiler for 68:

50 RUPIAH 1968
Spoiler for 68:

100 RUPIAH 1968
Spoiler for 68:

500 RUPIAH 1968
Spoiler for 68:

1000 RUPIAH 1968
Spoiler for 68:

5000 RUPIAH 1968
Spoiler for 68:

10000 RUPIAH 1968
Spoiler for 68:



PERIODE 70-an
Spoiler for 70:


1000 RUPIAH 1975
Spoiler for 75:

5000 RUPIAH 1975
Spoiler for 75:

10000 RUPIAH 1975
Spoiler for 75:

100 RUPIAH 1977
Spoiler for 77:

500 RUPIAH 1977
Spoiler for 77:

10000 RUPIAH 1979
Spoiler for 79:



PERIODE 80-an
Spoiler for 80:


1000 RUPIAH 1980
Spoiler for 80:

5000 RUPIAH 1980
Spoiler for 80:

100 RUPIAH 1984
Spoiler for 84:

500 RUPIAH 1984
Spoiler for 84:

10000 RUPIAH 1985
Spoiler for 85:

5000 RUPIAH 1986
Spoiler for 86:

1000 RUPIAH 1987
Spoiler for 87:

500 RUPIAH 1988
Spoiler for 88:



PERIODE 90-an
Spoiler for 90:


100 RUPIAH 1992
Spoiler for 92:

500 RUPIAH 1992
Spoiler for 92:

1000 RUPIAH 1992
Spoiler for 92:

5000 RUPIAH 1992
Spoiler for 92:

10000 RUPIAH 1992
Spoiler for 92:

20000 RUPIAH 1992
Spoiler for 92:

50000 RUPIAH 1993
Spoiler for 93:

50000 RUPIAH 1995
Spoiler for 95:

10000 RUPIAH 1998
Spoiler for 98:

20000 RUPIAH 1998
Spoiler for 98:

50000 RUPIAH 1998
Spoiler for 98:

50000 RUPIAH 1999
Spoiler for 99:

100000 RUPIAH 1999
Spoiler for 99:



PERIODE 2000-an
Spoiler for 2000:


1000 RUPIAH 2000
Spoiler for 00:

5000 RUPIAH 2001
Spoiler for 01:

20000 RUPIAH 2004
Spoiler for 04:

100000 RUPIAH 2004
Spoiler for 04:

10000 RUPIAH 2005
Spoiler for 05:

10000 RUPIAH 2005
Spoiler for 05:

50000 RUPIAH 2005
Spoiler for 05: