Laman

Friday, September 7, 2012

81 Foto Eksekusi Mati Kartosoewirjo

"Minimnya publikasi foto Kartosoewirjo tidaklah mengherankan."

VIVAnews - Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra, Fadli Zon meluncurkan buku "Hari Terakhir Kartosoewirjo: 81 Foto Eksekusi Mati Imam DI/TII".

Buku setebal 91 halaman itu menampilkan foto-foto detik terakhir kematian ulama kharismatik yang memiliki nama lengkap, Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo sebelum dieksekusi mati oleh militer.

"Sebuah cerita yang tidak bisa kita tangkap kecuali dengan melihat arsip foto detik terakhir eksekusi mati Kartosoewirjo," kata Fadli Zon dalam bedah bukunya di Galery Cipta II, TIM, Cikini, Jakarta, Rabu 5 September 2012.

Menurutnya, dalam berbagai karya tulis mengenai Kartosoewirjo yang telah ada, sangat sedikit sekali bukti foto yang ditampilkan. Apalagi detik terakhir tokoh DI/TII itu ketika menjalani eksekusi mati. Padahal, kata Fadli Zon, arsip foto adalah kekayaan yang sangat berharga dalam pengembangan sejarah.

"Minimnya publikasi foto Kartosoewirjo tidaklah mengherankan, karena memang sangat sulit untuk memperolehnya," ujarnya.

Kondisi ini mengakibatkan beberapa informasi penting mengenai kapan dan di mana Kartosoewirjo dieksekusi mati, belum terjawab.

Di dalam buku ini, terangkai secara urut arsip foto prosesi eksekusi mati Kartosoewirjo yang terjadi pada 5 September 1962. Di buku ini juga, kata Fadli Zon, misteri lokasi eksekusi mati sekaligus makam Kartosoewirjo terjawab sudah.

"Foto-foto di buku itu bercerita bahwa Kartosoewirjo dieksekusi mati dan dimakamkan di Pulau Ubi, Kepulauan Seribu. Bukan di Pulau Onrust atau di pulau-pulau lain," dia menegaskan.

Fadli Zon berharap, buku yang disusunnya berdasar foto-foto otentik ini dapat memberi nilai sejarah baru yang belum diketahui secara luas oleh masyarakat Indonesia tentang detik-detik akhir kematian Kartosoewirjo.

"Buku ini mungkin bisa menyibak kabut misteri selama 50 tahun ini menjadi tanda tanya bagi keluarga, peneliti, dan masyarakat umum," kata dia.

VIVAnews pernah mewawancarai anak kandung Kartosoewirjo setahun lalu. Sardjono Kartosoewirjo, putra bungsu Kartosoewirjo menceritakan kiprah ayahnya, termasuk soal Negara Islam Indonesia yang disebut-sebut bentukan sang ayah. Baca wawancara lengkapnya di sini. (umi)


sumber

More Photos

Spoilerfor :
Spoilerfor :

Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo


Spoilerfor :

Kartosoewirjo menikmati kopi bersama istri untuk terakhir kalinya sebelum berangkat ke Pulau Ubi


Spoilerfor :

Saat pertemuan terakhir dengan keluarga


Spoilerfor :

Kartosoewirjo berdoa setelah selesai sholat taubat


Spoilerfor :

Dengan posisi tangan diborgol, dan dijaga ketat petugas, Kartosoewirjo masuk ruang tunggu..


Spoilerfor :

Kartosoewirjo bersiap pindah kapal


Spoilerfor :

Kartosoewirjo menyeberang pindah ke kapal LCM untuk menuju ke Pulau Ubi


Spoilerfor :

Saat masuk dan turun dari kapal


Spoilerfor :

Kartosoewirjo menuju tiang eksekusi mati


Spoilerfor :

Saat eksekusi berlangsung


Spoilerfor :

Pemeriksaan setelah eksekusi


Spoilerfor :

Saat sesudah eksekusi


Spoilerfor :

Jenazah Di Mandikan


Spoilerfor :

Jenazah Kartosoewirjo dibawa ke tempat penguburan


Spoilerfor :

Innalillahiwainnailaihirojiun



Pengunjung mengamati foto eksekusi Imam DI/TII, Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo saat peluncuran buku karya Fadli Zon sekaligus pameran 81 foto eksekusi mati Kartosoewirjo di Taman Ismail Marzuki, Jakarta, Rabu (5/9). Buku berjudul 'Hari Terakhir Kartosoewirjo' itu untuk menyibak misteri proses kematian Kartosoewirjo terutama lokasi eksekusi dan makamnya yakni di Pulau Ubi di gugusan Kepulauan Seribu pada 12 September 1962.
  Sejarah hidup

Pada tahun 1901, Belanda menetapkan politik etis (politik balas budi). Penerapan politik etis ini menyebabkan banyak sekolah modern yang dibuka untuk penduduk pribumi. Kartosoewirjo adalah salah seorang anak negeri yang berkesempatan mengenyam pendidikan modern ini. Hal ini disebabkan karena ayahnya memiliki kedudukan yang cukup penting sebagai seorang pribumi saat itu. [1]

Pada umur 8 tahun, Kartosoewirjo masuk ke sekolah Inlandsche School der Tweede Klasse (ISTK). Sekolah ini menjadi sekolah nomor dua bagi kalangan bumiputera. Empat tahun kemudian, ia masuk ELS di Bojonegoro (sekolah untuk orang Eropa). Orang Indonesia yang berhasil masuk ELS adalah orang yang memiliki kecerdasan yang tinggi. Di Bojonegoro, Kartosoewirjo mengenal guru rohaninya yang bernama Notodiharjo, seorang tokoh Islam modern yang mengikuti alur pemikiran Muhammadiah. Ia menanamkan pemikiran Islam modern ke dalam alam pemikiran Kartosoewirjo. Pemikiran Notodiharjo ini sangat memengaruhi sikap Kartosoewirjo dalam meresponi ajaran-ajaran Islam.[2]

Setelah lulus dari ELS pada tahun 1923, Kartosoewirjo melanjutkan studinya di Perguruan Tinggi Kedokteran Nederlands Indische Artsen School.Pada masa ini, ia mengenal dan bergabung dengan organisasi Syarikat Islam yang dipimpin oleh H. O. S. Tjokroaminoto. Ia sempat tinggal di rumah Tjokroaminoto. Ia menjadi murid sekaligus sekretaris pribadi H. O. S. Tjokroaminoto. Tjokroaminoto sangat memengaruhi perkembangan pemikiran dan aksi politik Kartosoewirjo. Ketertarikan Kartosoewirjo untuk mempelajari dunia politik semakin dirangsang oleh pamannya yang semakin memengaruhinya untuk semakin mendalami ilmu politik. Oleh karena itu, tidak mengherankan apabila nanti Kartosoewirjo tumbuh sebagai orang yang memiliki integritas keIslaman yang kuat dan kesadaran politik yang tinggi. Tahun 1927, Kartosoewirjo dikeluarkan dari Nederlands Indische Artsen School karena ia dianggap menjadi aktivis politik serta memiliki buku sosialis dan komunis.[2]
Karier

S. M. Kartosoewirjo juga bekerja sebagai Pemimpin Redaksi Koran harian Fadjar Asia. Ia membuat tulisan-tulisan yang berisi penentangan terhadap bangsawan Jawa (termasuk Sultan Solo) yang bekerjasama dengan Belanda. Dalam artikelnya nampak pandangan politiknya yang radikal. Ia juga menyerukan agar kaum buruh bangkit untuk memperbaiki kondisi kehidupan mereka, tanpa memelas. Ia juga sering mengkritik pihak nasionalis lewat artikelnya.[1]

Kariernya kemudian melejit saat ia menjadi sekretaris jenderal Partai Serikat Islam Indonesia (PSII). PSII merupakan kelanjutan dari Sarekat Islam. Kartosoewirjo kemudian bercita-cita untuk mendirikan negara Islam (Daulah Islamiyah). Di PSII ia menemukan jodohnya. Ia menikah dengan Umi Kalsum, anak seorang tokoh PSII di Malangbong. Ia kemudian keluar dari PSII dan mendirikan Komite Pembela Kebenaran Partai Sarekat Islam Indonesia (KPKPSII).

Menurut Kartosoewirjo, PSII adalah partai yang berdiri di luar lembaga yang didirikan oleh Belanda. Oleh karena itu, ia menuntut suatu penerapan politik hijrah yang tidak mengenal kompromi. Menurutnya, PSII harus menolak segala bentuk kerjasama dengan Belanda tanpa mengenal kompromi dengan cara jihad. Ia mendasarkan segala tindakkan politiknya saat itu berdasarkan pembedahan dan tafsirannya sendiri terhadap Al-Qur’an. Ia tetap istiqomah pada pendiriannya, walaupun berbagai rintangan menghadang, baik itu rintangan dari tubuh partai itu sendiri, rintangan dari tokoh nasionalis, maupun rintangan dari tekanan pemerintah Kolonial.[1]
Masa perang kemerdekaan

Pada masa perang kemerdekaan 1945-1949, Kartosoewirjo terlibat aktif tetapi sikap kerasnya membuatnya sering bertolak belakang dengan pemerintah, termasuk ketika ia menolak pemerintah pusat agar seluruh Divisi Siliwangi melakukan long march ke Jawa Tengah. Perintah long march itu merupakan konsekuensi dari Perjanjian Renville yang sangat mempersempit wilayah kedaulatan Republik Indonesia. Kartosoewirjo juga menolak posisi menteri yang ditawarkan Amir Sjarifuddin yang saat itu menjabat Perdana Menteri.

Negara Islam Indonesia
Peristiwa Penangkapan Kartosuwiryo

Kekecewaannya terhadap pemerintah pusat semakin membulatkan tekadnya untuk membentuk Negara Islam Indonesia. Kartosoewirjo kemudian memproklamirkan NII pada 7 Agustus 1949. Tercatat beberapa daerah menyatakan menjadi bagian dari NII terutama Jawa Barat, Sulawesi Selatan dan Aceh. Pemerintah Indonesia kemudian bereaksi dengan menjalankan operasi untuk menangkap Kartosoewirjo. Gerilya NII melawan pemerintah berlangsung lama. Perjuangan Kartosoewirjo berakhir ketika aparat keamanan menangkapnya setelah melalui perburuan panjang di wilayah Gunung Rakutak di Jawa Barat pada 4 Juni 1962. Pemerintah Indonesia kemudian menghukum mati Kartosoewirjo pada September 1962.

Sejarah asal usul cakwe dan Cara membuatnya....



Tanpa basa basi ane langsung aja :

Spoilerfor Sejarah Cahkwe:
Cahkwe

Spoilerfor Cahkwe:
Cahkwe (hanyu pinyin: You Tiao) adalah salah satu penganan tradisional Tionghoa. Cahkwe adalah dialek Hokkian yang berarti Hantu yang Digoreng (hanyu pinyin: You Zha Gui). Nama ini berhubungan erat dengan asal-usul penganan yang kecil namun sarat akan nilai sejarah ini.

Cahkwe mulai populer di zaman Dinasti Song, berawal dari matinya Jenderal Yue Fei yang terkenal akan nasionalismenya, akibat fitnahan Perdana Menteri Qin Hui . Mendengar kabar kematian Yue Fei, rakyat Tiongkok kemudian membuat 2 batang kecil dari adonan tepung beras yang melambangkan Qin Hui dan istrinya lalu digoreng untuk dimakan. Ini dilakukan sebagai simbolisasi kebencian rakyat atas Qin Hui.



Cakhwe disebut dengan berbagai nama di daratan Tiongkok sendiri karena perbedaan dialek daerah. You Tiao adalah nama umum Cakhwe dalam Bahasa Tionghoa yang sebenarnya diambil dari dialek Zhejiang. Sedangkan dalam dialek Hokkian disebut Cakhwe dari asalnya (iû-chi?-kóe). Di dialek Chaozhou dan Shantou penganan ini disebut Zha Guo . Di daerah lain yaitu Anhui Cakhwe disebut dengan nama You Guozi.Kata Guo dalam nama-nama tersebut berarti kue.


Spoilerfor Cara Penyajian cahkwe:
Cara penyajian :

Indonesia

Di Indonesia, cahkwe dijual di toko atau dijajakan oleh pedagang kaki lima di beberapa daerah di tanah air. Cara penyajian pun beragam seperti di daerah Solo, Jawa Tengah, penyajiannya disertai susu kedelai. Sedangkan di daerah lain, Cakhwe disajikan dengan sambal asam cair.
Di Pontianak dan Ketapang, Kalimantan Barat, Cakhwe umumnya manis dan kenyal. Disajikan dengan Lek Taw Zuan (Bahasa Tiochiu yg artinya mutiara kacang hijau). Lek Taw Zhuan adalah kacang hijau yang dibuang kulitnya dan dikukus dengan daun pandan. Setelah itu kacang hijau diberi gula kental dan disajikan bersama Cahkwe yang diiris kecil-kecil.

Cina

Juga banyak disajikan oleh pedagang kaki lima, Cakhwe di Cina dimakan dengan cara mencelupkannya ke dalam bubur panas. Sedangkan di Cina Utara, Cakhwe dimakan bersama susu kedelai manis maupun asin.

Spoilerfor Sejarah:
Sejarah Lahirnya Cahkwe

Jendral Yue Fei adalah salah satu Jendral Dinasti Song Selatan yang terkenal akan keberhasilannya menekan suku Jurchen Dinasti Jin dari utara. Pada abad ke-12, Yue Fei adalah Jendral Utama pasukan Kerajaan Song. Dengan perintah Kaisar Gaozong dari Song, ia mengadakan kampanye perang untuk mengembalikan daerah yang direbut oleh Jin. Jendral Yue Fei dengan gigih berhasil menaklukan musuh dan mengembalikan beberapa kota milik Song. Konon ada legenda yang menyebutkan sebelum masuk kemiliteran, ibunya pernah memberinya wejangan dan menorehkan tatoo berbunyi Setia Pada Negara.Tato inilah yang selalu diingat Yue Fei dan menjadi pedoman hidupnya.

Pada saat bersamaan di istana Kaisar Tang Gaozong ada seorang menteri bernama Qin Hui. Berbeda dengan Yue Fei, ia menganggap peperangan melawan Jin adalah pemborosan uang negara. Dengan pengaruhnya Qin Hui menghasut menteri dan Kaisar Tang Gaozong untuk menghukum Yue Fei atas tuduhan palsu. Pada tahun 1141 ia kemudian dipanggil menghadap kaisar dan di hukum mati pada tahun 1163.

Kematian Yue Fei menyulut kemarahan rakyat. Di ibukota ada seorang pedagang panganan kecil bernama Wang Xiaoer dan Li Si yang sedang mencari ide untuk menjual makanan. Wang Xiaoer melihat kemarahan rakyat pada Qin Hui dan akhirnya mendapat ide. Ia kemudian menggoreng dua adonan tepung yang ia bentuk seperti manusia yang saling memunggungi.
Jika digoreng, adonan itu pasti mencuat ke permukaan. Dengan lantang ia berteriak "Dijual Hui Goreng!" (hanyu pinyin: You Zha Hui). Hui mengacu pada Perdana Menteri Qin Hui. Hal ini menarik banyak orang yang kemudian datang untuk melihat Hui Goreng. Dengan cara ini penganan ini menybar dari Lin'an, ibukota Song Selatan. Namanya pun secara bertahap berubah menjadi Hantu yang digoreng (atau di Indonesia populer dengan nama Cakhwe) dan terakhir You Tiao.


Sumber : http://id.wikipedia.org/wiki/Cahkwe


Bonus cara membuat cahkwe :

Spoilerfor Resep cahkwe gan:
Bisa agan-agan terapin nh
CAHKWE

Bahan:

500 gr Terigu
400 ml Air
1 sdm Baking powder
1 sdt Baking soda
1 1/2 sdt Garam
Minyak Goreng secukupnya


Cara membuat cahkwe:

1.Masukkan baking powder, baking soda dan garam ke dalam baskom lalu masukkan air dan aduk rata
2.Masukkan terigu, aduk rata dan biarkan selama 15-20 menit
3.Ambil adonan bagian pinggir baskom. Kemudian pindahkan ke bagian tengah - tengah adonan. Biarkan lagi selama 15-20 menit
4.Lakukan hal yang sama sebanyak 3-4 kali sampai adonan kalis elastis
5.Balik adonan dan beri sedikit minyak di permukaannya supaya adonan tetap lembab. Biarkan selama 1 jam
6.Keluarkan adonan dari baskom. Bungkus dengan plastik dan bentuk menjadi persegi panjang. Diamkan selama 4 jam
7.Bila membuat adonan cakwe lebih dari 1/2 kg. Potong-potong adonan dan simpan di dalam plastik per 1/2 kg adonan
8.Setelah 4 jam, buka bungkus plastiknya dan keluarkan adonan cakwenya
9.Gilas adonan dengan menggunakan rolling pin kayu sampai ketebalan 15 mm
10.Setelah itu, potong-potong adonan selebar 1 cm sampai semua adonan habis
11.Lalu letakkan satu potongan dengan satu potongan menjadi 2.
12.Gunakan tusuk sate, tekan bagian tengah yang memanjang sehingga kedua potongan tersebut bersatu menjadi 1 potongan
13.lakukan hal yang sama sampai semua adonan cakwe habis
14.Ambil 1 bagian adonan yang siap goreng. Tarik sam[ai sepanjang 20 cm (jangan sampai putus)
15.Lalu masukkan ke dalam minyak panas dan goreng dengan api sedang sampai matang kecoklatan
16.Angkat dan tiriskan dan cakwe siap dihidangkan


Sumber : http://carapedia.com/cakwe_info462.html


Bahan untuk saus cuka :
200 ml air
4 siung bawang putih
4 buah cabai merah
2 sdm cuka
5 sdm gula pasir
1 sdt garam

Thursday, September 6, 2012

Mengenal Fauna yang Identik dengan Lambang Negara Kita


Elang Jawa atau dalam nama ilmiahnya Nisaetus bartelsi adalah salah satu spesies elang berukuran sedang yang endemik di Pulau Jawa.
Satwa ini dianggap identik dengan lambang negara Republik Indonesia, yaitu Garuda. Dan sejak 1992, burung ini ditetapkan sebagai maskot satwa langka Indonesia. Nama latin untuk elang jawa kini resminya telah berganti dari Spizaetus bartelsi menjadi Nisaetus bartelsi.




Quote:

Code:
  Populasi dan Habitat Elang Jawa 

Spoilerfor wow:

Quote:Populasi burung Elang Jawa di alam bebas diperkirakan tinggal 600 ekor. Badan Konservasi Dunia Perserikatan Bangsa-Bangsa mengategorikannya terancam punah. Konvensi Perdagangan Internasional untuk Flora dan Fauna yang Terancam Punah memasukkannya dalam Apendiks 1 yang berarti mengatur perdagangannya ekstra ketat. Berdasarkan kriteria keterancaman terbaru dari IUCN, Elang Jawa dimasukan dalam kategori Endangered atau “Genting” (Collar et al., 1994, Shannaz et al., 1995). Melalui Keputusan Presiden Nomor 4 Tahun 1993 tentang Satwa dan Bunga Nasional, Pemerintah RI mengukuhkan Elang Jawa sebagai wakil satwa langka dirgantara.

Habitat burung Elang Jawa hanya terbatas di Pulau Jawa, terutama di wilayah-wilayah dengan hutan primer dan di daerah perbukitan berhutan pada peralihan dataran rendah dengan pegunungan.Bahkan saat ini, habitat burung ini semakin menyempit akibat minimnya ekosistem hutan akibat perusakan oleh manusia, dampak pemanasan global, dan dampak pestisida.
Di Jawa Barat, Elang Jawa hanya terdapat di Gunung Pancar, Gunung Salak, Gunung Gede Pangrango, Papandayan, Patuha dan Gunung Halimun.
Di Jawa Tengah Elang Jawa terdapat di Gunung Slamet, Gunung Ungaran, Gunung Muria, Gunung Lawu, dan Gunung Merapi, sedangkan
Di Jawa Timur terdapat di Merubetiri, Baluran, Alas Purwo, Taman Nasional Bromo-Tengger-Semeru, dan Wilis.


Quote:
Code:
 Karakteristik Elang Jawa 

Spoilerfor wow:

Quote:
Elang yang bertubuh sedang sampai besar, langsing, dengan panjang tubuh antara 60-70 cm (dari ujung paruh hingga ujung ekor). Kepala berwarna coklat kemerahan (kadru), dengan jambul yang tinggi menonjol (2-4 bulu, panjang hingga 12 cm) dan tengkuk yang coklat kekuningan (kadang nampak keemasan bila terkena sinar matahari). Jambul hitam dengan ujung putih; mahkota dan kumis berwarna hitam, sedangkan punggung dan sayap coklat gelap. Kerongkongan keputihan dengan garis (sebetulnya garis-garis) hitam membujur di tengahnya. Ke bawah, ke arah dada, coret-coret hitam menyebar di atas warna kuning kecoklatan pucat, yang pada akhirnya di sebelah bawah lagi berubah menjadi pola garis (coret-coret) rapat melintang merah sawomatang sampai kecoklatan di atas warna pucat keputihan bulu-bulu perut dan kaki. Bulu pada kaki menutup tungkai hingga dekat ke pangkal jari. Ekor kecoklatan dengan empat garis gelap dan lebar melintang yang nampak jelas di sisi bawah, ujung ekor bergaris putih tipis. Betina berwarna serupa, sedikit lebih besar.Iris mata kuning atau kecoklatan; paruh kehitaman; sera (daging di pangkal paruh) kekuningan; kaki (jari) kekuningan. Burung muda dengan kepala, leher dan sisi bawah tubuh berwarna coklat kayu manis terang, tanpa coretan atau garis-garis. Ketika terbang, elang Jawa serupa dengan elang brontok (Nisaetus cirrhatus) bentuk terang, namun cenderung nampak lebih kecoklatan, dengan perut terlihat lebih gelap, serta berukuran sedikit lebih kecil. Bunyi nyaring tinggi, berulang-ulang, klii-iiw atau ii-iiiw, bervariasi antara satu hingga tiga suku kata. Atau bunyi bernada tinggi dan cepat kli-kli-kli-kli-kli. Sedikit banyak, suaranya ini mirip dengan suara elang brontok meski perbedaannya cukup jelas dalam nadanya.


Quote:
Code:
  Terancam Punah 5 Tahun Mendatang  

Spoilerfor wow:

Quote:Metrotvnews.com, Jakarta: Satwa langka elang Jawa yang dilindungi terancam kepunahan. Dalam lima tahun mendatang diperkirakan hewan ini akan punah karena habibatnya semakin bekurang.

Hal itu dikatakan peneliti burung Susanti Withaningsih di kantor Biro Perencanan dan Kerjasama Luar Negeri (PKLN) Kemendikbud, Jakarta, Selasa (3/4).

Menurut Susanti, elang Jawa merupakan hewan langka di dunia karena bersifat endemik yaitu hanya berada di pulau Jawa saja. Populasinya saat ini semakin berkurang dan hanya tinggal 100 pasang.

Susanti mengemukakan dari penelitiannya, habitat elang Jawa makin berkurang akibat perubahan makin banyaknya hutan yang kini berubah fungsi.

Dengan kondisi itu, banyak pohon tempat burung elang bersarang berkurang. "Jadi habitatnya semakin rusak sehingga keberadaan elang semakin terancam," ungkap Susanti yang juga Kordinator Kerjasama Program Studi Magister Ilmu Lingkungan Program Pasca-Sarjana Universitas Padjajaran (Unpad) Bandung.

Untuk mengatasi kelangkaan dan mengurangi kepunahan elang Jawa, ia mengemukan pentingnya strategi menjaga hutan alam, mengurangi perubahan tata guna lahan, kepedulian pecinta burung, dan kepedulian pemerintah terhadap keberadaan elang tersebut terutama dari Departemen Kehutanan. (MI/Wrt3)

Quote:
  Berapa Umur Elang Jawa ?  

Spoilerfor wow:

Quote:Tahukah agan agan , berapa umur elang jawa?
Umur elang jawa dapat mencapai 70 tahun.
Wow..
Sebuah usia yang luar biasa bagi ukuran unggas.
Tetapi apakah teman-teman tahu, bagaimana perjuangan si Elang untuk mencapai usia tersebut?
Inilah kisahnya :
Elang dalam usia normalnya dapat mencapai 40 tahun. Pada usia inilah elang tersebut harus menentukan pilihan hidupnya, apakah ia mau hidup sampai usia 70 tahun atau tidak? Keputusan yang berat ini harus diambil, jika tidak maka usia elang tersebut akan berakhir di usia 40.
Hal tersebut terjadi karena pada usianya yang ke 40, paruhnya sudah terlalu panjang membengkok sehingga hampir menyentuh dada, sehingga mengakibatkan ia tidak dapat menangkap mangsanya. Kuku cakarnya telah menua dan rapuh, sehingga ia sulit mencengkeram mangsanya. Kemudian bulu-bulu di tubuhnya telah semakin lebat dan panjang, sehingga menjadi terlalu berat baginya untuk bermanuver dengan gesit dan anggun. Mangsanya pun dapat melarikan diri.
Keputusan yang diambil oleh elang jawa membuat ia menderita selama kurang lebih lima bulan. Keputusan ini akan membawa elang pada sebuah proses perubahan yang sangat menyakitkan.
Proses ini mengharuskan si elang terbang menuju puncak gunung yang tinggi, di mana tidak ada gangguan apapun. Pertama, si elang harus menghantamkan paruh bengkoknya berkali-kali pada dinding-dinding batu gunung sehingga paruh lamanya terlepas dari mulutnya.
Setelah paruh yang lama terlepas, si Elang harus berpuasa menahan lapar sambil menanti tumbuhnya paruh yang baru. Lalu, setelah paruh baru tumbuh adalah mencabut cakarnya yang menua dan menanti tumbuhnya cakar baru.
Terakhir adalah mencabuti bulu-bulunya satu persatu. Proses selama 5 bulan ini sangat menyakitkan bagi si elang, tetapi dibalik proses yang menyakitkan itu, si elang mampu untuk hidup 30 tahun lagi.


Quote:
Code:
  Foto Foto Elang Jawa  

Spoilerfor wow:

Spoilerfor Wow:

Spoilerfor Wow:

Spoilerfor Wow:

Spoilerfor Wow:

Spoilerfor Wow:

Spoilerfor Wow:

Spoilerfor Wow:

Spoilerfor Wow:

Spoilerfor Wow:

Spoilerfor Wow:

Cara mengatur pola tidur pemuda



Quote:Sebagian besar orang-orang banyak yang susah tidur.
Itu rata-rata terjadi pada kalangan anak muda yang selalu susah tiap tidur malam.
Alhasil, selalu tidur larut malam diatas batas kewajaran waktu tidur dan bahkan ada yang sampai tidak tidur sampai pagi tiba.
Penyakit susah tidur dan sering tidur larut malam ini sering disebut sebagai Insomnia.
Banyak efek samping dari penyakit ini, diantaranya adalah mulai terbiasa dengan keadaan seperti ini.
Nah, gimana sih caranya mencegah penyakit itu agar tidak terus-terusan tiap malam seperti itu.
Salah satu caranya dengan mengatur pola tidur kita.
Tiap orang tentu tidak menginginkan tidurnya larut malam terus bukan? Ini saya tulis karena berdasarkan pengalaman pribadi aja.


berikut cara mengatur pola tidur kita

Quote:1. Jangan mengonsumsi minuman kopi yang berlebihan. Kenapa? Karena kopi bisa menghambat rasa ngantuk kita.



Quote:2. Biasakan banyak melakukan aktifitas. Seperti apa? Olahraga, bekerja atau aktifitas lainnya. Mengapa demikian harus dilakukan? Karena ketika anda sudah tuntas melakukan semua aktifitas anda, tentu anda akan merasakan letih. Nah, pada saat letihlah anda membutuhkan sedikit istirahat dan mengalami ngantuk, apalagi yang aktifitasnya membutuhkan tenaga yang ekstra. Itulah yang mempercepat anda beranjak tidur. Semakin besar tenaga yang ikeluarkan dari aktifitas yang dilakukan, semakin cepat datangnya rasa ngantuk dan anda akan mudah tidur.



Quote:3. Jangan biasakan tidur siang. Kenapa? Karena jika anda melakukannya, otomatis rasa ngantuk anda berkurang di waktu malam nanti.



Quote:4. Biasakan tidur tepat pada waktu normal tidur malam, seperti jam 9. Jangan sampai lewat atau lebih dari jam segitu. Mengapa? Karena ketika anda sudah terbiasa tidur pada waktu lewat dari jam 9, seterusnya anda akan seperti itu dan susah untuk berhentinya.



kenapa saya buat tread in di sini (YOTKC)
1. KARENA SAYA SUKA ROOM INI
2. KARENA SAYA TERJEBAK DENGAN MASALAH INI
3. KARENA TIDUR ITU BERKAITAN TENTANG WAKTU, DAN WAKTU MENURUT SAYA SANGAT DEKAT DENGAN KESUKSESAN