Laman

Friday, September 14, 2012

Kampong, Kampung Terakhir di Singapura

Kampong Buangkok - Singapore's Last Remaining Kampong

Quote:
Quote:
DI balik gemerlap modernisasi Singapura, sebuah kampung tradisional masih berdiri seakan menjaga eksistensinya. Kampong, sebuah kampung tradisional di Lorong Buangkok, tengah jantung Singapura.

Tersembunyi di balik dinding pohon, deretan rumah kayu reyot dengan atap seng, berjejer bersama kesederhanaan.

Meski jauh dari keglamoran Singapura yang tersohor oleh mata dunia, warga di Kampong, tampak hidup bahagia bersama kesederhanaan yang melekat dalam kehidupan mereka.

Banyak ayam dan anjing kampung bebas berkeliaran, suara jangkrik di malam hari dan kicauan burung di pagi hari adalah yang mendominasi latar belakang kehidupan 28 keluarga yang tinggal di kampung Kampong ini.

Sebenarnya, kampung Kampong ini tidak asli berada di Lorong Buangkok. Mereka dialokasikan dari wilayah asli mereka yang menjadi kawasan perumahan modern.

Jika Anda ingin melihat sisi lain Singapura, tak ada salahnya berplesir ke kampung ini. Dari stasiun MRT Ang Mo Kio, Anda dapat melanjutkan perjalanan dengan menggunakan bus 88. Berhenti di Ang Mo Kio Ave 5. Berjalan lah ke arah utara pedestrian Yio Chu Kang sekira 50 meter, belok kanan, dan Anda akan menemukan Gerald Drive.

Lanjutkan perjalanan sejarak 200 meter lagi saja, dan belok kanan. Maka sampai lah Anda ke jalanan yang tak sebersih jalan-jalan di Singapura pada umumnya, di situ lah Lorong Buangkok. Lokasi di mana Anda dapat mengetahui sisi lain kehidupan di Singapura.
Quote:

Spoiler for Cekidot Gan Untuk Pic:

Spoiler for Cekidot Gan Untuk Pic:

Spoiler for Cekidot Gan Untuk Pic:

Spoiler for Cekidot Gan Untuk Pic:

Spoiler for Cekidot Gan Untuk Pic:

Spoiler for Cekidot Gan Untuk Pic:

Spoiler for Cekidot Gan Untuk Pic:

Spoiler for Cekidot Gan Untuk Pic:

Spoiler for Cekidot Gan Untuk Pic:

Spoiler for Cekidot Gan Untuk Pic:

Spoiler for Cekidot Gan Untuk Pic:

Spoiler for Cekidot Gan Untuk Pic:

Spoiler for Cekidot Gan Untuk Pic:

Spoiler for Cekidot Gan Untuk Pic:

Spoiler for Cekidot Gan Untuk Pic:

Spoiler for Cekidot Gan Untuk Pic:

Spoiler for Cekidot Gan Untuk Pic:

Spoiler for Cekidot Gan Untuk Pic:

Spoiler for Cekidot Gan Untuk Pic:

Wednesday, September 12, 2012

Mengenal "manfaat dan khasiat berjalan kaki sebagai penjinak 9 jenis penyakit

STUDI dalam beberapa tahun terakhir semakin mengukuhkan bahwa berjalan tergopoh-gopoh dan bukan jalan santai memang memberi banyak manfaat bagi kesehatan kita. Inilah sembilan manfaat yang dapat diperoleh dari aktivitas jalan kaki 1. Serangan Jantung.

Spoiler for serangan jantung:

Quote:
Pertama-tama tentu menekan risiko serangan jantung. Kita tahu otot jantung membutuhkan aliran darah lebih deras (dari pembuluh koroner yang memberinya makan) agar bugar dan berfungsi normal memompakan darah tanpa henti. Untuk itu, otot jantung membutuhkan aliran darah yang lebih deras dan lancar. Berjalan kaki tergopoh-gopoh memperderas aliran darah ke dalam koroner jantung. Dengan demikian kecukupan oksigen otot jantung terpenuhi dan otot jantung terjaga untuk bisa tetap cukup berdegup.
Bukan hanya itu. Kelenturan pembuluh darah arteri tubuh yang terlatih menguncup dan mengembang akan terbantu oleh mengejangnya otot-otot tubuh yang berada di sekitar dinding pembuluh darah sewaktu melakukan kegiatan berjalan kaki tergopoh-gopoh itu. Hasil akhirnya, tekanan darah cenderung menjadi lebih rendah, perlengketan antarsel darah yang bisa berakibat gumpalan bekuan darah penyumbat pembuluh juga akan berkurang.
Lebih dari itu, kolesterol baik (HDL) yang bekerja sebagai spons penyerap kolesterol jahat (LDL) akan meningkat dengan berjalan kaki tergopoh-gopoh. Tidak banyak cara di luar obat yang dapat meningkatkan kadar HDL selain dengan bergerak badan. Berjalan kaki tergopoh-gopoh tercatat mampu menurunkan risiko serangan jantung menjadi tinggal separuhnya.


2. Stroke.
Spoiler for stroke:

Quote:
Kendati manfaat berjalan kaki tergopoh-gopoh terhadap stroke pengaruhnya belum senyata terhadap serangan jantung koroner, beberapa studi menunjukkan hasil yang menggembirakan. Tengok saja bukti alami nenek-moyang kita yang lebih banyak melakukan kegiatan berjalan kaki setiap hari, kasus stroke zaman dulu tidak sebanyak sekarang. Salah satu studi terhadap 70 ribu perawat (Harvard School of Public Health) yang dalam bekerja tercatat melakukan kegiatan berjalan kaki sebanyak 20 jam dalam seminggu, risiko mereka terserang stroke menurun duapertiga.


3. Berat badan stabil.
Spoiler for berat stabil:

Quote:
Ternyata dengan membiasakan berjalan kaki rutin, laju metabolisme tubuh ditingkatkan. Selain sejumlah kalori terbuang oleh aktivitas berjalan kaki, kelebihan kalori yang mungkin ada akan terbakar oleh meningkatnya metabolisme tubuh, sehingga kenaikan berat badan tidak terjadi.


4. Menurunkan berat badan.
Spoiler for turun berat badan:

Quote:
Ya, selain berat badan dipertahankan stabil, mereka yang mulai kelebihan berat badan, bisa diturunkan dengan melakukan kegiatan berjalan kaki tergopoh-gopoh itu secara rutin. Kelebihan gajih di bawah kulit akan dibakar bila rajin melakukan kegiatan berjalan kaki cukup laju paling kurang satu jam.


5. Mencegah kencing manis.
Spoiler for kencing manis:

Quote:
Ya, dengan membiasakan berjalan kaki melaju sekitar 6 km per jam, waktu tempuh sekitar 50 menit, ternyata dapat menunda atau mencegah berkembangnya diabetes Tipe 2, khususnya pada mereka yang bertubuh gemuk (National Institute of Diabetes and Gigesive & Kidney Diseases).
Sebagaimana kita tahu bahwa kasus diabetes yang bisa diatasi tanpa perlu minum obat, bisa dilakukan dengan memilih gerak badan rutin berkala. Selama gula darah bisa terkontrol hanya dengan cara bergerak badan (brisk walking), obat tidak diperlukan. Itu berarti bahwa berjalan kaki tergopoh-gopoh sama manfaatnya dengan obat antidiabetes.


6. Mencegah osteoporosis.
Spoiler for osteo:

Quote:
Betul. Dengan gerak badan dan berjalan kaki cepat, bukan saja otot-otot badan yang diperkokoh, melainkan tulang-belulang juga. Untuk metabolisme kalsium, bergerak badan diperlukan juga, selain butuh paparan cahaya matahari pagi. Tak cukup ekstra kalsium dan vitamin D saja untuk mencegah atau memperlambat proses osteoporosis. Tubuh juga membutuhkan gerak badan dan memerlukan waktu paling kurang 15 menit terpapar matahari pagi agar terbebas dari ancaman osteoporosis.
Mereka yang melakukan gerak badan sejak muda, dan cukup mengonsumsi kalsium, sampai usia 70 tahun diperkirakan masih bisa terbebas dari ancaman pengeroposan tulang.


7. Meredakan encok lutut.
Spoiler for encok lutut:

Quote:
Lebih sepertiga orang usia lanjut di Amerika mengalami encok lutut (osteoarthiris). Dengan membiasakan diri berjalan kaki cepat atau memilih berjalan di dalam kolam renang, keluhan nyeri encok lutut bisa mereda. Untuk mereka yang mengidap encok lutut, kegiatan berjalan kaki perlu dilakukan berselang-seling, tidak setiap hari. Tujuannya untuk memberi kesempatan kepada sendi untuk memulihkan diri.
Satu hal yang perlu diingat bagi pengidap encok tungkai atau kaki: jangan keliru memilih sepatu olahraga. Kita tahu, dengan semakin bertambahnya usia, ruang sendi semakin sempit, lapisan rawan sendi kian menipis, dan cairan ruang sendi sudah susut. Kondisi sendi yang sudah seperti itu perlu dijaga dan dilindungi agar tidak mengalami goncangan yang berat oleh beban bobot tubuh, terlebih pada yang gemuk.
Bila bantalan (sol) sepatu olahraganya kurang empuk, sepatu gagal berperan sebagai peredam goncangan (shock absorber). Itu berarti sendi tetap mengalami beban goncangan berat selama berjalan, apalagi bila berlari atau melompat. Hal ini yang memperburuk kondisi sendi, lalu mencetuskan serangan nyeri sendi atau menimbulkan penyakit sendi pada mereka yang berisiko terkena gangguan sendi.
Munculnya nyeri sendi sehabis melakukan kegiatan berjalan kaki, bisa jadi lantaran keliru memilih jenis sepatu olahraga. Sepatu bermerek menentukan kualitas bantalannya, selain kesesuaian anatomi kaki. Kebiasaan berjalan kaki tanpa alas kaki, bahkan di dalam rumah sekalipun, bisa memperburuk kondisi sendi-sendi tungkai dan kaki, akibat beban dan goncangan yang harus dipikul oleh sendi.


8. Depresi.
Spoiler for depresi:

Quote:
Ternyata bergerak badan dengan berjalan kaki cepat juga membantu pasien dengan status depresi. Berjalan kaki tergopoh-gopoh bisa menggantikan obat antidepresan yang harus diminum rutin. Studi ihwal terbebas dari depresi dengan berjalan kaki sudah dikerjakan lebih 10 tahun.


9. Kanker
Spoiler for kanker:

Quote:
Kanker juga dapat dibatalkan muncul bila kita rajin berjalan kaki, setidaknya jenis kanker usus besar (colorectal carcinoma). Kita tahu, bergerak badan ikut melancarkan peristaltik usus, sehingga buang air besar lebih tertib. Kanker usus dicetuskan pula oleh tertahannya tinja lebih lama di saluran pencernaan. Studi lain juga menyebutkan peran berjalan kaki terhadap kemungkinan penurunan risiko terkena kanker payudara.

Tuesday, September 11, 2012

7 Manfaat Berjalan Tanpa Alas Kaki

1. Mencerahkan Pikiran
Saat melangkah tanpa alas kaki, tingkat kewaspadaan Anda spontan akan meningkat. Setidaknya terhadap area sekitar pijakan, apakah ada duri, kerikil tajam, atau benda lain yang bisa melukai telapak kaki. Tanpa sadar, kondisi ini akan membuat pikiran lebih cerah dan merangsang fokus pikiran lebih baik.

2. Yoga Kaki Gratis
Berjalan tanpa alas kaki akan meregangkan sekaligus memperkuat otot tendon, ligamen dalam, pergelangan kaki dan betis. Ini membantu mencegah cedera, ketegangan lutut, dan masalah punggung. Jalan bertelanjang kaki juga akan mengaktifkan kerja otot tertentu yang membantu menjaga postur tubuh dan keseimbangan badan. Otot ini tak aktif ketika mengenakan sepatu.

3. Refleksi Gratis
Kaki memiliki sejumlah titik refleks yang terhubung ke hampir semua organ tubuh. Benjolan kecil, batu, atau permukaan kasar yang terinjak akan merangsang titik-titik refleks di kaki. Meski awalnya mungkin terasa sakit, tapi memiliki efek positif meredakan gejala penyakit di tubuh.

4. Redakan Stres
Sebuah penelitian mengungkap bahwa berjalan tanpa alas kaki di rumput membantu mengurangi kecemasan dan depresi sebesar 62 persen. Berjalan telanjang kaki meningkatkan kadar endorfin sehingga memunculkan perasaan bahagia.

5. Tidur Malam Berkualitas
Ada beberapa kalangan yang percaya bahwa berjalan tanpa alas kaki di rerumputan menjadi obat terbaik untuk mengatasi insomnia.

6. Detoksifikasi
Bumi atau pijakan alam memiliki muatan ion negatif yang berperan dalam detoksifikasi tubuh, mengurangi efek peradangan, sinkronisasi siklus hormonan dan irama fisiologis, juga memberikan efek yang menenangkan. Karenanya, jangan ragu melepas alas kaki saat bermain di pantai.

7. Sehatkan Jiwa
Berjalan tanpa alas kaki memudahkan Anda terhubung dengan alam sekelilingnya. Lebih mudah merasakan hangatnya sinar matahari, atau desiran angin di pepohonan. Sederhananya, berjalan kaki tanpa alas kaki sangat baik untuk kesehatan pikiran, tubuh dan jiwa.