lari,
baik untuk latihan maraton atau hanya sekedar jogging sehari-hari saja,
merupakan cara yang sangat tepat untuk mempertahankan kesehatan. Tapi,
hati-hati dengan cidera yang kerap kali terjadi di persendian, khususnya
lutut. Menurut dr. Kevin plancher, seorang orthopedic surgeon dan
sports medicine specialist, sekitar 70% dari pelari pernah mengalami
cidera dalam hidup mereka.
Jenis cidera yang paling sering terjadi, lanjut plancher, adalah
patello-femoral pain, yang dikenal juga dengan runner's knee, and
iliotibial band (itb) syndrome. Runner's knee terjadi saat tempurung
lutut bergesekan dengan dasar tulang paha. Gesekan ini bisa
mengakibatkan iritasi dan erosi tulang rawan. Sedang, itd sinndrome
meliputi iritasi pada kumpulan jaringan di sepanjang bagian luar paha.
Iritasi ini bisa terjadi akibat gesekan berulang-ulang pada bagian luar
lutut.
Akan tetapi, cedera lutut ini tetap bisa dicegah."dengan menjadi pelari,
tidak berarti anda harus mengalami runner's knee, atau cedera lutut
lainnya," terang plancher seperti yang dikutip situs foxnews."cidera ini
biasanya terjadi akibat latihan berlebihan dan ketidaksejajaran sendi
yang semakin diperparah oleh cara lari yang tidak benar."
Quote:berikut beberapa tips sederhana yang bisa anda coba untuk menghindari cidera lutut saat berlari:
1. Pakailah sepatu yang tepat
jika ingin berlari, sebaiknya pilihlah sepatu yang pas di kaki. Sebagai
contoh, beberapa orang mempunyai kaki lebar dan ada juga kaki yang agak
sempit. Jika tidak yakin, dokter bisa membantu anda memilih sepatu yang
tepat. Sebaiknya cermat dalam memilih. Sepasang sepatu karet termahal
sekalipun, terang plancher, belum tentu mempunyai bahan pendukung yang
cukup bagi pelari.
"sangat banyak sepatu saat ini yang hanya mempunyai sedikit bahan
pendukung." karena itu, terang dia, ada baiknya anda mengeluarkan sol
dalam sepatu yang anda beli dan menggantinya dengan sol yang lebih kuat
untuk mendukung kaki."
2. Jangan lupa melakukan peregangan otot
menurut plancher, sangat penting untuk meregangkan otot-otot sebelum
anda berlari, baik jarak pendek dan panjang atau sekedar lari
santai."jangan meremehkan manfaat peregangan," ujar dia.
Menurut plancer, peregangan merupakan cara terbaik untuk memperlancar
aliran darah, khususnya saat cuaca dingin. Selain menghindarkan anda
dari cidera lutut, peregangan juga bisa menghindarkan anda dari cidera
pinggul, patah tulang kering, serta kram kaki.
3. Variasi latihan
pelari biasanya cenderung fokus pada satu-satunya metode latihan:
Berlari. Hal ini bisa membuat tubuh kehilangan keseimbangan. Pada
pelari, otot-otot di bagian depan paha biasanya lebih kuat dibandingkan
dengan otot-otot di sepanjang belakang paha.
Menurut plancher, lari sebaiknya dipadukan dengan olahraga lain.
Misalnya, akan lebih baik jika anda menambahkan latihan kekuatan pada
rutinitas lari anda. Hal ini berfungsi menguatkan otot-otot bagian depan
dan belakang paha, otot-otot di pinggul dan pantat.
4. Jangan berlebih.
biasanya, setelah mulai berkeringat, pelari akan terus berlari semakin
jauh. Tidak masalah kalau anda sudah terbiasa. Tapi, bagi yang pemula,
lebih baik memulai secara perlahan dengan jarak yang semakin
diperpanjang seiring berjalannya waktu."pastikan untuk beristirahat 1
atau 2 hari dalam tiap minggunya. Jangan tambahkan jarak tempuh lebih
dari 10% perminggunya, mulailah berlari perlahan dan pastikan anda sudah
melakukan peregangan sebelum dan sesudah lari. Hal ini akan menjaga
agar otot-otot anda tetap lentur," terang plancher.
5. Diet sehat dan suplemen yang tepat
tubuh anda memerlukan nutrisi yang tepat untuk mempertahankan kesehatan
persendian. Para pakar, terang plancher, merekomendasikan orang dewasa
untuk mengkonsumsi 1.000-1.200 miligram kalsium per hari. Tentunya tidak
harus dari suplemen. Anda bisa memenuhi kebutuhan kalsium dengan
mengkonsumsi sumber kalsium seperti sayur-sayuran hijau dan
produk-produk susu.
Sebagai tambahan, lanjut plancher lagi, banyak pelari yang menggunakan
suplemen glucosamine dan chondroitin sulfate. Glucosamine merupakan gula
amino yang berperan penting dalam pembentukan dan perbaikan tulang
rawan. Sedang chondroitin merupakan karbohidrat kompleks yang berfungsi
membantu tulang rawan mempertahankan air dan mempertahankan
kelenturannya.
Meskipun suplemen tidak bisa membantu semua orang, beberapa penelitian
telah menunjukkan, kombinasi 2 suplemen ini bisa meredakan rasa sakit
akibat oesteoarthritis. Plancher merekomendasikan glucosamine dengan
dosis 1.500 miligram per hari dan chondroitin sulfate dengan dosis 1.200
miligram per hari.