Jutaan
orang di seluruh dunia kecanduan menggigit kuku mereka, yang biarpun
lebih sulit dihentikan dibandingkan dengan kecanduan merokok tetapi
sering dianggap sebagai kebiasaan yang relatif tidak berbahaya.
Para
ahli medis kini mengamati lebih dekat pada kecanduan menggigit kuku ini
dan mereka telah memutuskan untuk mengubah klasifikasinya dari hanya
sebuah kebiasaan menjadi gangguan obsesif-kompulsif (Obsessive
Compulsive Disorder/OCD) penuh.
NBC
News memberitakan bahwa American Psychiatric Association sedang
mempersiapkan untuk mengubah penggolongan menggigit kuku dari 'tidak
terklasifikasikan' menjadi 'gangguan obsesif kompulsif' dalam Diagnostic
and Statistical Manual of Mental Disorders di edisi mendatang.
Kebiasaan
yang umumnya terkait dengan OCD meliputi mencuci tangan dan menarik
rambut secara berulang-ulang. Penyakit ini ditandai oleh pikiran yang
tidak masuk akal dan ketakutan yang mengarah ke perilaku repetitif
tersebut.Namun ahli medis meyakinkan sesekali mengunyah kuku bukan
merupakan indikasi gangguan.
Mengunyah
kuku dianggap parah ketika kebiasaan itu menjadi destruktif - contohnya
ketika dapat merusak penggunaan tangan atau menyebabkan infeksi
berulang.
Kadang-kadang
tangan dan jari pecandu gigit kuku dapat terinfeksi, tetapi lebih
sering menyebabkan peningkatan risiko tertular pilek dan penyakit
lainnya karena mendorong penyebaran kuman dari kuku ke bibir dan mulut.
Mereka
yang ingin berhenti dari kecanduan ini menemukan bahwa menempatkan jus
lemon atau saus panas di jari mereka akan membuat mereka enggan
menggigit kuku mereka.
Mereka
yang telah berhenti dari kebiasaan ini juga mengatakan membungkus kuku
dengan selotip kuku (nail tape) atau plester akan membantu berhenti dari
kecanduan ini dan selain itu juga dapat menjaga tangan mereka tetap
terawat dengan baik.