detikcom - Jakarta, Flu Burung (H5N1) yang sudah berlalu sejak 2006 kini mengancam lagi. PBB memperingatkan kebangkitan virus flu burung yang mematikan setelah ditemukan adanya mutasi flu burung di negara-negara yang sebelumnya sudah dinyatakan bebas virus.
Mutasi flu burung ini ditemukan pada strain baru yang menyebar di China dan Vietnam. Badan Pangan Dunia PBB (FAO) mendesak untuk dilakukannya pengawasan yang lebih besar terhadap kemungkinan penyebaran kembali flu burung.
Pekan lalu WHO menerima laporan meninggalnya seorang gadis Kamboja akibat flu burung pada 14 Agustus 2011. Total ada 8 orang yang telah meninggal di Kamboja pada tahun ini akibat Flu Burung. Di Vietnam sebagian wilayah di utara dan tengah juga mulai muncul Flu Burung strain baru.
FAO mengatakan migrasi burung selama 2 tahun terakhir telah membawa virus H5N1 ke negara- negara yang selama ini telah bebas virus seperti Israel, Palestina, Bulagria, Rumania, Nepal dan Mongolia.
"Burung-burung liar yang kemungkinan dapat mengenalkan virus ini tapi perilaku masyarakat dalam produksi unggas dan pemasarannya yang menyebarkannya," kata Kepala Veterinary FAO Juan Lubroth seperti dilansir huffingtonpost, Senin (5/9/2011).
WHO mengatakan secara global telah terjadi 331 kematian dari 565 kasus Flu Burung yang dikonfirmasikan sejak tahun 2003 ketika pertama kali virus itu terdeteksi. Dengan melakukan tindakan isolasi dan vaksinasi, penularan virus Flu Burung yang mencapai puncaknya di tahun 2006 telah bisa dihilangkan di 63 negara. Namun 6 negara masih dinyatakan endemik Flu Burung yakni Bangladesh, China, Mesir, India, Indonesia dan Vietnam.
Sejak pertengahan tahun 2008 jumlah kasus Flu Burung pada populasi burung liar dan unggas menyusut menjadi 302 kasus dari sebelumnya 4.000 kasus. Namun data FAO mencatat terjadi kenaikan kasus yang dilaporkan pada tahun 2010-2011 yakni sebanyak 800 kasus.
"Penurunan kasus yang progresif di tahun 2004-2008 itu bisa berarti akan adanya kebangkitan virus H5N1 di musim gugur dan musim dingin ini, tanpa terduga bisa saja orang menemukan virus tersebut di halaman belakang rumahnya," kata Lubroth.
Flu burung atau avian influenza (H5N1) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh virus yang biasanya menjangkiti burung dan mamalia. Di Asia Tenggara kebanyakan kasus flu burung terjadi pada jalur transportasi atau peternakan unggas. Virus ini dapat menular melalui udara ataupun kontak melalui makanan, minuman, dan sentuhan.
Namun demikian, virus ini akan mati dalam suhu yang tinggi. Oleh karena itu daging, telur, dan hewan harus dimasak dengan matang untuk menghindari penularan.
Virus dapat bertahan hidup pada suhu dingin. Bahan makanan yang didinginkan atau dibekukan dapat menyimpan virus. Tangan harus dicuci sebelum dan setelah memasak atau menyentuh bahan makanan mentah.
Gejala umum yang dapat terjadi adalah demam tinggi, keluhan pernafasan dan (mungkin) perut.
Replikasi virus dalam tubuh dapat berjalan cepat sehingga pasien perlu segera mendapatkan perhatian medis.