Berikut nama-nama makhluk misterius yang ada di Indonesia
Quote:
1. Ahool
Ahool adalah monster terbang yang berbentuk seperti kelelawar
raksasa, beberapa sumber menyebutkan seekor Pterodactil yang tinggal di
hutan di Pulau Jawa, seperti halnya monster-monster misterius lainnya,
belum ada bukti nyata dara para ilmuwan yang bisa membuktikan keberadaan
monster ini.
Mahluk ini pertama kali terlihat oleh Dr. Ernest Bartels ketika
menjelajahi gunung salak yang berada di Pulau Jawa tepatnya Jawa Barat.
untuk lebih jelas mengenai Ahool dalam versi engglish bisa klik di sini
wikipedia versi inggris.
|
Quote:
2. Batutut
Batutut atau Ujit termasuk salah satu hewan Cryptozoology yang konon
mirip Bigfoot, penampakannya disekitar Cagar Alam Vu Quang Vietnam, Laos
dan Kalimantan, Indonesia.
Pertama kali ditemukan oleh Penjelajah Prancis pada tahun 1947 dan diteliti oleh Dr John MacKinnon pada tahun 1970.
Beberapa sumber mengatakan bahwa Batutut merupakan populasi Homo Erectus yang mampu bertahan hidup.
|
Quote:
3. Dingiso
Dingiso (Dendrolagus mbaiso) Dikenal juga sebagai Bondegezou merupakan
spesies Kangguru pohon dari endemik sekitar Papua Barat, Indonesia.
Penampakan di kawasan Pegunungan Sudirman pada ketinggian 3250-4200
meter di atas permukaan laut. Pertama kali ditemukan pada tahun 1987,
oleh Dr Tim Flannery dari Australia. film dokumenter tentang Dingiso
pertama kali diputar pada tahun 2009 oleh BBC Pasifik selatan setelah
melakukan pencarian selama 11 hari dan dibantu oleh masyarakat sekitar.
Penelitian dan Klasifikasi Dingiso ini masih terus dilakukan.
|
Quote:
4. Ebu Gogo
Ebu Gogo adalah makhluk seperti manusia yang muncul pada mitologi
penduduk pulau Flores, Indonesia, yang memiliki bentuk yang mirip dengan
leprechaun atau peri. "Orang kecil" tersebut dikatakan memiliki tinggi
satu meter, ditutupi rambut, periuk-berperut, dan dengan telinga yang
menjulur. Mereka berjalan agak kikuk dan sering "berbisik" yang
dikatakan sebagai bahasa mereka. Penduduk pulau juga berkata bahwa Ebu
Gogo dapat mengulangi apa yang mereka katakan. Ebu Gogo adalah makhluk
seperti manusia yang muncul pada mitologi penduduk pulau Flores,
Indonesia, yang memiliki bentuk yang mirip dengan leprechaun atau peri.
"Orang kecil" tersebut dikatakan memiliki tinggi satu meter, ditutupi
rambut, periuk-berperut, dan dengan telinga yang menjulur. Mereka
berjalan agak kikuk dan sering "berbisik" yang dikatakan sebagai bahasa
mereka. Penduduk pulau juga berkata bahwa Ebu Gogo dapat mengulangi apa
yang mereka katakan.
|
Quote:
5. Orang Pendek Atau Yeti
Orang Pendek adalah nama yang paling umum diberikan untuk cryptid yang
dilaporkan hidup di hutan-hutan pulau Sumatra. Binatang ini telah
dilihat dan didokumentasikan selama 100 tahun oleh penghuni hutan,
penduduk desa, kolonis Belanda, dan ilmuwan dan pengelana Barat.
Konsensus antara saksi adalah binatang itu merupakan primata bergerak
yang hidup di tanah dan ditutupi oleh bulu pendek dan memiliki tinggi
sekitar 80 cm dan 150 cm.
|
Quote:
6. Orang Bati
Orang Bati adalah hewan yang berada di legenda Pulau Seram. Hewan ini
memiliki tubuh seperti manusia dan bersayap seperti kelelawar.
Diceritakan bahwa ia tinggal di gunung Kairatu dan suka menculik anak
kecil untuk disantap.
|
Quote:
7. Orang Gadang
Orang Gadang merupakan hewan Cryptid berbentuk Primata Raksasa Misterius
dari Sumatera. Dikenal juga dengan nama "Great Man" atau "Giant Mias".
Beberapa sumber mengatakan Orang Gadang berdiri tegak memiliki
ketinggian antara 7,5 sampai 12 kaki atau sekitar 2-4 meter.
Spoiler for orang gadang:
|
Quote:
8. Veo
Veo adalah hewan Cryptid asal pulau Rinca dan digambarkan oleh Carl
Shuker dalam buku The Beasts That Hide from Man: Seeking the World's
Last Undiscovered Animals mirip Teringgiling tapi ukurannya sebesar
kuda.
Dalam Wikipedia dijelaskan. The Veo (Manis cryptus) is a cryptid
described in The Beasts That Hide from Man: Seeking the World's Last
Undiscovered Animals[1] by Karl Shuker as living on the island of Rintja
(Rinca) and resembling other pangolins, or scaly ant-eaters. This
creature is reported to be as big as a horse. No modern Pangolin
approaches that size but on the nearby islands of Java and Borneo, large
pangolins of up to 8 feet did once live.
Sightings of the Cryptid have linked them to relic dinosaurs,
particularly the stegosaurus or the ankylosaurus due to superficial
similarities.
The Veo is described as being a nocturnal, mountain-dwelling creature,
subsisting on a diet of ants and termites. Cryptozoologists have
suggested that the Veo may represent a relict population of the extinct
Manis paleojavanicus.
|
Quote:
9. Ikan Coelacanth
Ikan Coelacanth, Ikan yang disangka sudah punah ternyata ditemukan hidup
di perairan Sulawesi. Ikan tersebut bernama Coelacanth yang berasal
dari kata-kata Yunani ”coelia” (berongga) dan ”acanthos” (duri), yang
berarti ikan dengan duri berongga. Berdasarkan catatan sejarah, ikan
coelacanth hidup pertama kali ”ditangkap” kalangan ilmiah pada tanggal
23 Desember 1938, ketika Kapten Hendrick Goosen mendapatkannya dari Laut
India, tak jauh dari mulut sungai Chalumna. Oleh Marjorie
Courtenay-Latimer – seorang kurator museum di East London, Afrika
Selatan – ikan tersebut diserahkannya kepada ahli ikan dari Universitas
Rhodes, Prof. J.L.B. Smith.
Pada 1998 atau enam puluh tahun sejak temuan pertama, seekor ikan
Coelacanth tertangkap jaring nelayan di perairan Manado Tua, Sulawesi
Utara. Ikan ini sudah dikenal lama oleh para nelayan setempat, namun
belum diketahui keberadaannya oleh dunia ilmu pengetahuan. Ikan yang
oleh nelayan disebut ”raja laut” itu kemudian dikirimkan kepada seorang
peneliti Amerika yang tinggal di Manado, Mark Edmann. Bersama dua
koleganya, R.L. Caldwell dan Moh. Kasim Moosa dari LIPI, Mark
menerbitkan temuannya di majalah ilmiah Nature, 1998.
Sebenarnya beberapa coelacanth sudah diidentifikasi oleh para ilmuwan,
seperti coelacanth (Latimeria chalumnae Smith) yang terdapat di
Kepulauan Komoro. tetapi menurut penelitian lebih lanjut dapat
dipastikan bahwa coelacanth yang berasal dari Sulawesi, Indonesia
merupakan jenis ikan purbakala yang dipastikan sudah punah. Oleh karena
itu perlu dipertanyakan bagaimana cara ikan ini dapat bertahan hidup
hingga saat ini.
Spoiler for ikan coelacanth:
|
|