Pekan Raya Pasar Gambir Batavia
foto Pasar Gambir tahun 1928 di waktoe malam hari
Sejarah Pekan Raya Pasar Gambir
Banyak orang tidak mengetahui bahwa gagasan pendirian Pekan Raya Pasar
Gambir berasal dari pembesar Inggris yaitu Gubernur Jendral Thomas
Stamford Raffles dimana pada saat itu Pulau Jawa dikuasai oleh Kerajaan
Inggris. Maka bersamaan dengan ulang tahun Raja Inggris King George III
pada tahun 1812 dimulailah Pekan Raya Pasar Gambir. Keinginan beliau
agar Batavia bisa setaraf kemajuan nya dengan Singapura.
( Gubernur Jendral Thomas Standford Raffles selain menguasai Pulau Jawa,
beliau juga sebagai Gubernur Jendral Singapura sebagai koloni Kerajaan
Inggris.)
Pekan Raya Pasar Gambir ini sempat terhenti dan baru terlaksana kembali
setelah Pulau Jawa, khususnya Batavia telah kembali ke tangan Belanda.
dan pembangunan ini di pimpin oleh seorang Arsitek terkenal pada saat itu yaitu Mr. J. H. Antonisse
Pada tahun 1914 ketika usia 26 tahun J. H. Antonisse berangkat ke
Batavia dan dia menjadi pengawas / ilustrator di dinas Pekerjaan Umum .
Pada tahun 1920 ia diangkat menjadi Kepala Departemen Teknis Kota
Batavia . Sejak tahun 1923 ia merancang pasar tahunan yaitu Pasar Gambir
, yang secara bebas dicampur antara gaya arsitektur Timur dan Barat .
Kegiatan Pasar Gambir di Batavia berlangsung dua minggu setiap tahun nya
dan dibangun kembali setiap kali dalam bentuk yang berbeda tahun
berikutnya. Jadi ide Pekan Raya Jakarta yang sekarang diambil dari Pekan
Raya Pasar Gambir.
Awalnya desain Antonisse lebih ke Eropa daripada Asia , namun pada
tahun-tahun kemudian setelah itu sebaliknya desain Asia lebih dominan
daripada desain Eropa.. Dalam majalah bulanan Elsevier Illustrated
dikatakan sebagai Arsitektur Eurasia . " Pada Pasar Gambir ada pasar
oriental biasa tapi ciptaan Barat , campuran karnaval , keseimbangan
antara pasar kerajinan dengan hiburan musik , permainan ular oleh fakir
India . Pasar Gambir dikatakan sebagai kota fantasi " demikian tulis
majalah Elsevier Illustrated Bulanan tahun 1934 , di mana selain
pretunjukan atraksi hewan-hewan dan burung yang bisa melompat-lompat
diatas tuts piano, juga ditampilkan kerajinan kulit dari Djogja dan Solo
, furnitur dari batok kura-kura , kerajinan tanduk hewan yang dibuat
seperti bunga hidup, bunga buatan dari sisik mutiara atau ikan , kain
katun yang cantik dicelup dan dicetak , semua dikelilingi oleh restoran
untuk Eropa dan warongs untuk pribumi dan " Timur Asing " , Pasar Gambir
juga menawarkan makanan khas Belanda seperti sup kacang .
Arsitek Elsevier Antonisse memainkan design bangunan-2 di Pasar Gambir
dengan meminjam dari Cina , Siam , Batak dan Minangkabau . Dia
menggunakan bahan ringan dan murah , yang hanya ada di daerah tropis
mereka seperti bambu sbg tiang utama , dan kemudian daun kelapa
berjari-jari panjang , yang di kepulauan Indoensia di mana-mana adalah
atap termurah.
"Bambu dan kayu dicat dengan warna putih, hijau , biru, kuning , merah
dan oranye . Selain itu, banyak menggunakan bambu juga digunakan
perunggu , karena kulit halus dari bambu sangat baik dipadukan dengan
perunggu padat, " tulis Elsevier .
Atap itu dalam dua warna , abu-abu kusam yang berada di bawah matahari
tropis , lain nya yang berwarna coklat gelap tetap dipertahankan sesuai
warna aslinya. Semuanya adalah design Asia dan Barat modern yang sangat
indah apabila diterangi dengan lampu listrik pada malam hari.
Pasar Gambir sebagai contoh untuk Pasar Malam Tong Tong yang sangat baik.
Di Pasar Gambir kita melihat contoh terbaru dari teknologi Eropa dan
kemajuannya , tetapi juga teknologi Indonesia , seperti : generator
terbaru dan mesin pengupasan kelapa, truk terbaru dan metode untuk
pengolahan bambu dan bagor untuk interior . Dan semua ini diadakan pada
suasana pesta yang asngat menakjubkan menurut majalah Versteeg &
Rikkers
Ide Pasar Malam Tahunan ini selain di Gambir, juga diadakan di Bandung,
Garut, Tasik, dan kota-kota besar lain nya, dengan tujuan untuk
menggerakan ekonomi rakyat sekaligus juga sebagai tempat hiburan dan
juga merayakan ulang tahun Ratu Belanda.
Maklum Gan..pada saat itu belum ada Mal dan tempat hiburan juga sangat
terbatas. Radio dan Televisi belum ada...satu-satunya hiburan di rumah
adalah menggoda istri sendiri....
Berikut foto-foto Pasar Malam Gambir
Pekan Raya Pasar Gambir tahun 1922
mengambil design khas Pagoda Siam
Pekan Raya Pasar Gambir tahun 1924
mengambil design dari Siam dengan bentuk atap Pagoda
Pekan Raya Pasar Gambir tahun 1925 dan 1926
mengambil design bangunan Jepang kuno
Pekan Raya Pasar Gambir tahun 1927
Pekan Raya Pasar Gambir tahun 1928
mengambil design khas bangunan Minangkabau
Pekan Raya Pasar Gambir tahun 1929
design gapura khas Bali
Pekan Raya Pasar Gambir tahun 1930
Pekan Raya Pasar Gambir tahun 1931
campuran antara Eropa, Minnangkabau dan Dayak Kalimantan
Pekan Raya Pasar Gambir tahun 1932
mengambil thema design bangunan khas Lombok
Pekan Raya Pasar Gambir tahun 1933
Pekan Raya Pasar Gambir tahun 1934
mengambil design bangunan Tiongkok kuno
panggung untuk tempat pertunjukan musik, terletak di tengah-2 pasar pameran
Pekan Raya Pasar Gambir tahun 1935