Haloo agan-agan sekalian, Hari ini ane mau berbagi kisah tentang sepak
terjang 'The Godfather' sesungguhnya dari kota Medan. Olo Panggabean,
yang pada masa jayanya begitu ditakuti dan disegani. Bukan hanya oleh
lawan tapi juga kawan. The Real Godfather of Medan City !
The Prolog
Tanya
saja sesiapa pun di kota Medan ini, semua kenal.. Olo Panggabean preman
besar. Ts tahu betul sejarahnya. Nama sebenarnya Sahara Oloan
Panggabean. Lahir di Tarutung 24 Mei 1941. Meninggal pada 30 April 2009
semasa berumur 67 tahun. Olo adalah anak ketujuh dari delapan bersaudara
dari pasangan Friedolin Panggabean dan Esther Hutabarat, keluarga
Kristen. Sampai akhir hayatnya beliau tidak pernah menikah. Kebetulan
ayah Ts pernah menjadi salah satu anak buah kesayangan Olo Panggabean.
hehe
Olo adalah seorang tokoh yang terkenal karena
kegiatannya di bidang perjudian dan juga karena sifat sosialnya.
Diperhitungkan setelah keluar dari organisasi Pemuda Pancasila, saat itu
di bawah naungan Effendi Nasution alias Pendi Keling, salah seorang
tokoh Eksponen ‘66’. Tanggal 28 Agustus 1969, Olo Panggabean bersama
sahabat dekatnya, Syamsul Samah mendirikan IPK (Ikatan Pemuda Karya).
Masa mudanya itu, dia dikenal sebagai preman besar kota Medan.
THE GODFATHER
Wilayah
kekuasannya di kawasan bisnis di Petisah. Dia juga sering dipergunakan
oleh pihak tertentu sebagai debt collector. Sementara organisasi yang
didirikan terus berkembang, sebagai bagian dari lanjutan Sentral
Organisasi Buruh Pancasila (SOB Pancasila), di bawah naungan dari
Koordinasi Ikatan – Ikatan Pancasila (KODI), dan pendukung Penegak
Amanat Rakyat Indonesia (Gakari). Olo Panggabean sering disebut sebagai
seorang “Raja Perjudian” yang berpengaruh di kawasan tersebut, meskipun
tuduhan terhadapnya belum dapat dibuktikan pihak berwajib.
Olo
Panggabean pernah dituding sebagai pengelola sebuah perjudian besar di
Medan. Semasa Brigjen Pol Sutiono menjabat sebagai Kapolda Sumut (1999),
IPK pernah diminta untuk menghentikan praktik kegiatan judi. Tudingan
itu membuat Moses Tambunan marah besar. Sebagai anak buah Olo
Panggabean, Moses menantang Sutiono untuk dapat membuktikan ucapannya
tersebut.
Persoalan ini diduga sebagai penyulut insiden di
kawasan Petisah. Anggota brigade mobile (Brimob) terluka akibat
penganiayaan sekelompok orang. Merasa tidak senang, korban yang terluka
itu melaporkan kepada rekan–rekannya. Insiden ini menjadi penyebab
persoalan, sekelompok oknum itu memberondong “Gedung Putih” markas besar
Olo Panggabean dengan senjata api. Kisah yang satu ini sempat membuat
Medan menjadi mencekam dan tegang selama berminggu-minggu.
Ia
juga pernah menerima perintah panggilan dari Sutanto sebagai Kapolda
Sumatra Utara, mengenai judi itu. Tapi ditolak Olo. Susanto memegang
kuasa mulai tahun 2005, menyebabkan kegiatan perjudian Olo mulai
terhernti. Olo dikabarkan akhirnya berfokus pada bisnis legal, seperti
POM Bensin , Perusahaan Pengangkutan (PO), Showroom dan sebagainya.
Kota Medan kini tanpa Godfather "Olo Panggabean"
OLO PANGGABEAN "THE ZORRO" bagi sebagian rakyat Medan.
Ada
kisah, pernah muncul di media massa Indonesia. Ada keluarga yang
anaknya ditahan di sebuah rumah sakit, karena tak mampu membayar biaya
bersalin. Tiba-tiba pihak rumah sakit melayani keluarga itu dengan baik.
Rupanya baru diketahui Olo Panggabean telah melunasi biaya sepenuhnya.
Ada juga diceritakan peniaga yang dihancurkan warungnya oleh pihak
penguasa, tapi diganti sepenuhnya oleh Olo Panggabean.
Begitu
juga kisah sedih bayi kembar siam Angi-Anjeli anak dari pasangan Subari
dan Neng Harmaini yang tidak mampu membiayai operasi pemisahan di
Singapura, tahun 2004. Dia yang menanggungnya. Begitu juga kisah ibu
bayi, Neng Harmainib, melahirkan anak kembar siamnya di hospital Vita
Insani, Pematang Siantar, 11 Februari 2004, melalui Operasi Caesar.
Olo
Panggabean bertindak cepat menanggung semua biaya yang diperlukan.
Bahkan sewaktu bayi bernasib malang itu tiba di Bandara Polonia Medan
pada Julai 2004, Olo Panggabean menyempatkan diri menyambut dan
menggendongnya.
Akhir Hayat Olo Panggabean
Setelah
menjalani pengobatan di Singapura dikarenakan komplikasi diabetes, Olo
Panggabean Sang "Godfather" meninggal dunia di Medan pada tanggal 30
April 2009.
Seingat Ts, Olo Panggabean memang hobby minum, jelas
minuman alkohol bermutu seperti Chivas, XO dan Brandy. Mungkin karena
komplikasi tersebut beliau meninggal.
Selamat jalan Bapak Olo Panggabean, engkau adalah sosok dermawan yang tak akan kami lupakan.
Zorro dari tanah batak...
cool
"Begitulah nukilan sekilas sejarah OLO Panggabean The Real Medan
Godfather ini." Walau dikenal sebagai Preman Besar tapi ternyata beliau
ada sisi kemanusiaannya juga. Rest in Peace Om.
Kawasan "Gedung Putih" yang begitu terkenal di Medan