Laman

Thursday, October 13, 2011

BAHAYAnya Gangguan Lambung Bernama GERD Yang Menakutkan !!!



Quote:
Code:
Pasien Bertanya :
  • Selamat pagi, Dok, saya memiliki masalah dengan lambung. Sudah diperiksa dan didiagnosis GERD. Berikut keluhan yang saya rasakan :
  • Kembung hingga perut membesar dan keras
  • Saat kembung dan bernafas, saya merasa tidak ada oksigen yang masuk, sehingga harus dipancing dengan menguap. Jika terjadi dalam durasi yag cukup lama, menyebabkan area hidung dan pipi kesemutan
  • Tiba-tiba sering seperti bersendawa sendiri berbarengan dengan cairan berbusa yang naik hingga ke mulut dan saya keluarkan.
  • Setiap pagi saat menggosok gigi dan lidah, muntah yang keluar terasa asam dan pahit dan berwarna kuning, kadang disertai dengan bercak darah.
  • Jadwal menstruasi saya sangat kacau. Bisa berjarak 2 – 4 bulan.
  • Saat menstruasi perut sangat sakit hingga saya sering mengkonsumsi painkiller (hanya jika merasa sangat sakit).
  • Tensi darah saya selalu kisaran 90/60 mmHg.
  • Sejauh ini, saya mendapatkan obat: Prosogan, Regit, dan Gasflat. Apakah obat yang diberikan sudah tepat? Boleh tolong dijelaskan fungsi dari masing-masing obat tersebut?
    Apakah betul GERD seperti itu? Jika ya, apakah solusinya? Jika bukan GERD, lalu apakah jenis penyakit itu? Terima kasih Dok… Maaf atas pertanyaan saya yang terlalu banyak. Semoga Dokter Dito sekeluarga SUKSES dan SEHAT selalu !!! Amin.


Code:
Dokter Menjawab :
Kami akan jelaskan satu per satu. Selamat memahami.

Gastroesophageal reflux disease (GERD) merupakan penyakit saluran pencernaan menahun yang terjadi jika asam lambung atau empedu naik atau membalik (refluks) ke kerongkongan. Sebenarnya, GERD dapat juga merupakan fenomena fisiologis normal yang dialami sebagian besar orang terutama setelah makan.
Bila hal ini terjadi lebih dari 2x seminggu, atau mengganggu aktivitas harian Anda, maka dokter akan mendiagnosis GERD. Beberapa orang sembuh sendiri, namun lebih banyak yang perlu obat, bahkan pembedahan (sesuai indikasi) untuk mengurangi gejala.
Tanda dan Gejala

  • Nyeri dada atau epigastrium yang menjalar ke atas, ke belakang, lalu ke leher.
  • Produksi ludah atau air liur berlebihan.
  • Sensasi atau rasa terbakar/amat nyeri di dada (heartburn), terkadang menyebar ke kerongkongan, diiringi rasa asam atau kecut dimulut.Sekitar 7% populasi mengalami heartburn setiap hari.
  • Sulit untuk menelan (dysphagia).
  • Sakit untuk menelan (odinophagia).
  • Batuk atau batuk kering.
  • Sesak nafas seperti asma.
  • Suara serak atau parau.
  • Rasa sakit di tenggorokan.
  • Radang tenggorokan (laringitis).
  • Membaliknya (regurgitation) cairan asam atau makanan.
  • Tenggorokan serasa tersumbat atau terganjal benda asing.


Bila sudah disertai nafas pendek dan nyeri di lengan, segeralah pergi ke dokter atau RS terdekat, sebab ini merupakan gejala dini serangan jantung (heart attack) yang dapat menyebabkan kematian.
Penyebab
Penyebab pasti belum diketahui. Diduga karena seringnya cairan asam lambung (atau terkadang empedu) membalik ke esophagus.

Code:
Faktor Risiko
Beberapa kondisi yang meningkatkan risiko terkena GERD, antara lain:

  • Asma
  • Diabetes
  • 3Obesitas (kegemukan)
  • Kehamilan
  • Merokok
  • Mulut atau bibir kering
  • Tertundanya pengosongan lambung

Pemeriksaan Penunjang
Beberapa prosedur berikut ini dilakukan oleh dokter atau gastroenterologist untuk menegakkan diagnosis GERD:


  • Tes supresi asam atau proton pump inhibitor test.
  • Tes perkusi Bernstein.
  • Endoskopi.
  • Monitoring dan evaluasi pH esofagus 24 jam.
  • X-ray sistem pencernaan bagian atas.
  • Tes untuk mengukur pergerakan dan tekanan di esofagus, yang disebut: esophageal impedance.
  • Bila tersedia fasilitas, dapat dilakukan: barium esophagogram, esophagogastroduodenoscopy (EGD), atau esophageal manometry atas indikasi.

Code:
Solusi
  • Turunkan berat badan.
  • Longgarkan pakaian.
  • Tidur dalam posisi setengah duduk dan tunggulah hingga perut kosong. Jangan tidur langsung setelah makan. Bila akan tidur setelah makan, maka tunggulah setelah 2-3 jam.
  • Hindari rokok, kopi, coklat, alkohol, pedas, lemak, mint, bawang putih, bawang merah, makanan yang digoreng.
  • Hindari kafein dan teofilin.
  • Jangan mengobati atau membeli obat sendiri.
  • Segeralah menghubungi dokter kembali bila obat habis namun belum sembuh.

Beberapa pilihan obat untuk mengendalikan sensasi terbakar atau nyeri di dada (heartburn):
  • Antacid yang menetralkan asam lambung. Efek samping dari penggunaan antacid yang berlebihan adalah diare (mencret) atau konstipasi (sulit buang air besar).
  • Terapi untuk mengurangi produksi asam, yang disebut H-2-receptor blockers, misalnya: cimetidine, famotidine, nizatidine, atau ranitidine.
  • Terapi untuk menghalangi produksi asam dan menyembuhkan kerongkongan, yang disebut proton pump inhibitors. Kerjanya adalah menghambat produksi asam dan memberikan waktu kepada jaringan kerongkongan yang rusak untuk pulih. Misalnya: lansoprazole, omeprazole, esomeprazole, pantoprazole, dan rabeprazole.