Laman

Tuesday, May 24, 2011

Inilah Katulampa 'Sang Pembawa Air' Dari Bogor

Siapa yang tak kenal Bendung katulampa? Bendung Katulampa selalu disebut-sebut setiap kali Jakarta dilanda banjir seperti sekarang. Banyak warga Ibu Kota mengira Katulampa sebagai tempat pengaturan volume air Sungai Ciliwung yang dialirkan ke Jakarta. Banyak orang menduga, di sanalah "disetel" apakah air Ciliwung bakal mengalir tenang atau meluap- luap dan menimbulkan banjir.
Quote:
Ini sedikit info tentang bendung Katulampa gan..
Quote:
Quote:
Bendung Katulampa adalah bangunan yang terdapat di kecamatan Katulampa, kabupaten Bogor, Jawa Barat. Bangunan ini di bangun pada tahun 1911 dengan tujuan sebagai sarana irigasi lahan seluas 5.000 hektar yang terdapat pada sisi kanan dan kiri bendung.Saluran irigasi dari bendung ini mempunyai kapasitas maksimum sekitar 6.000 liter perdetik. Fungsi lain dari bendung katulampa adalah sebagai sistem informasi dini terhadap bahaya banjir Sungai Ciliwung yang akan memasuki Jakarta.Data mengenai ketinggian air di bendung Katulampa ini memperkirakan bahwa sekitar 3 - 4 jam kemudian air akan sampai di daerah Depok. Selanjutnya di Bendung Depok ketinggian air dipantau dan dilaporkan ke Jakarta sehingga masyarakat yang tinggal di kawasan sekitar aliran sungai ciliwung sudah dapat mengantisipasi sedini mungkin datangnya air banjir yang akan melewati daerah mereka.(wikipedia)
Quote:
MUST READ GAN..
Quote:
Katulampa itu bendung, dan bukan bendungan yang bisa menahan air dalam volume yang besar, seperti di Bendungan Cirata, Saguling, atau Jatiluhur. Di Katulampa hanya ada mercu bendung, konstruksi beton rendah yang dibangun di dasar dan melintang di sepanjang lebar Ciliwung 82,5 meter. Mercu bendung berfungsi sebagai landasan untuk menetapkan titik nol dalam pengukuran tinggi air.
Tinggi normal air Ciliwung di bendung Katulampa antara 80 hingga 100 sentimeter (cm). Kalau lebih dari itu, artinya debit air mulai besar akibat hujan di daerah Puncak Di Bendung Katulampa juga ada satu pintu air yang dapat dibuka-tutup dan mengalirkan air lebih banyak ke hilir Ciliwung. Pintu air hanya digunakan dalam pengurasan sedimen di sekitar bendung. Pintu hanya dibuka sekali-sekali untuk menghanyutkan sedimen lumpur di dasar sungai agar tak terjadi pendangkalan. Jadi, bukan untuk mengatur besar-kecilnya volume air Ciliwung yang akan dialirkan ke Jakarta.
Jika tinggi air Ciliwung sudah mencapai 80 cm, penjaga Bendung Katulampa langsung menetapkan status siaga IV dan wajib melaporkannya ke Jakarta. Ketinggian 80 cm menandakan debit air Ciliwung sudah cukup besar dan bisa mengakibatkan banjir di Jakarta.
Huruf besar dan Bold hanya ingin mengambil inti dari tulisan ane,disimak gan..
Quote:
Inilah Penjaga Pintu Katulampa
Quote:
Quote:
Dia adalah Bapak Andi Sudirman yang telah menjaga bendung katulampa selama 23 tahun. Lelaki kelahiran Sukabumi ini selalu bekerja tanpa kenal lelah menjaga dan mengawasi debit air yang melewati bendung katulampa. Setiap ada kelebihan air dari hulu, beliau terus mengontak pintu air di Depok dan Jakarta. Meskipun sudah berumur gan,beliau masih menyempatkan diri untuk kuliah Administrasi Pemerintahan di Univ.Syamsul Ulum. Karena beliau sudah jenuh dgn status honorernya, akhirnya beliau mengrimkan surat kepada Gubernur Jabar,dan pada tahun 2008 beliau diangkat menjadi CPNS. Selain jadi CPNS yang membuat gajinya naik,bliau diberi hadiah umrah oleh pemda atas pengabdiannya..
Apa kesan beliau atas pekerjaan ini? Meskipun pekerjaan beliau belum sempurna, tapi beliau bangga bisa memberikan kontribusi yang berharga bagi bangsa.
Quote:

Masih Berpikir Banjir Jakarta Air Kiriman Dari Bogor?

Quote:
Quote:
Ini yang saya jengkel dari dulu. Bangunan air itu untuk irigasi bukan bagian dari pengendali banjir. Ada atau tidak bendungan ini tak bermasalah dengan banjir, Menteri PU Djoko Kirmanto

ini adalah gambar Daerah Aliran Sungai Ciliwung,warna oranye menandakan pemukiman,semakin hijau menandakan hutan dan tanaman
Quote:

Ini adalah data penutupan DAS Ciliwung,warna merah menunjukkan pertambahan pemukiman disekitar Ciliwung
Quote:

Bagaimana bisa menyalahkan Bogor kalau pembangunan Villa mewah di daerah puncak yang seharusnya menjadi daerah resapan air terus dilakukan oleh orang2 dari kota besar?