Laman

Monday, November 5, 2012

Gigit Kuku Bukanlah Sekedar Kebiasaan Buruk

Jutaan orang di seluruh dunia kecanduan menggigit kuku mereka, yang biarpun lebih sulit dihentikan dibandingkan dengan kecanduan merokok tetapi sering dianggap sebagai kebiasaan yang relatif tidak berbahaya.



Para ahli medis kini mengamati lebih dekat pada kecanduan menggigit kuku ini dan mereka telah memutuskan untuk mengubah klasifikasinya dari hanya sebuah kebiasaan menjadi gangguan obsesif-kompulsif (Obsessive Compulsive Disorder/OCD) penuh.



NBC News memberitakan bahwa American Psychiatric Association sedang mempersiapkan untuk mengubah penggolongan menggigit kuku dari 'tidak terklasifikasikan' menjadi 'gangguan obsesif kompulsif' dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders di edisi mendatang.

Kebiasaan yang umumnya terkait dengan OCD meliputi mencuci tangan dan menarik rambut secara berulang-ulang. Penyakit ini ditandai oleh pikiran yang tidak masuk akal dan ketakutan yang mengarah ke perilaku repetitif tersebut.Namun ahli medis meyakinkan sesekali mengunyah kuku bukan merupakan indikasi gangguan.



Mengunyah kuku dianggap parah ketika kebiasaan itu menjadi destruktif - contohnya ketika dapat merusak penggunaan tangan atau menyebabkan infeksi berulang.



Kadang-kadang tangan dan jari pecandu gigit kuku dapat terinfeksi, tetapi lebih sering menyebabkan peningkatan risiko tertular pilek dan penyakit lainnya karena mendorong penyebaran kuman dari kuku ke bibir dan mulut.



Mereka yang ingin berhenti dari kecanduan ini menemukan bahwa menempatkan jus lemon atau saus panas di jari mereka akan membuat mereka enggan menggigit kuku mereka.



Mereka yang telah berhenti dari kebiasaan ini juga mengatakan membungkus kuku dengan selotip kuku (nail tape) atau plester akan membantu berhenti dari kecanduan ini dan selain itu juga dapat menjaga tangan mereka tetap terawat dengan baik.