Laman

Tuesday, January 3, 2012

Ingin Redakan Stres? Jangan Mengeluh!


Jakarta - Penelitian menunjukkan bahwa rasa khawatir dan stres yang berkepanjangan dapat berdampak negatif bagi kesehatan Anda. University of Rochester School of Medicine menemukan bahwa orang dengan jabatan pekerjaan yang tinggi, memiliki indeks masa tubuh (BMI) yang juga tinggi.

Selain itu, penelitian yang dilakukan oleh Tel Aviv University di Israel menunjukkan bahwa karyawan yang mengalami tingkat stres tinggi, 1,8 kali lebih mungkin terkena diabetes tipe 2. Lalu penelitian dari University of California di San Francisco menjelaskan, stres dapat memicu hormon yang bisa menyebabkan gangguan kulit seperti psoriasis dan eksim.

Jika stres melanda, tenangkanlah pikiran dan diamkan diri sesaat. Selanjutnya, ikutilah tips yang dilansir myhealthnewsdaily ini agar Anda bisa terbebas dari stres dan beban pikiran.

1. Jangan Mengeluh
Spoiler for jangan mengeluh:
Jika Anda pikir mengeluh itu merupakan cara baik untuk melampiaskan stres, Anda salah. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh University of Kent di Inggris menemukan bahwa mengeluh kepada orang lain hanya akan membuat orang merasa semakin buruk. Para peserta penelitian menjadi lebih tidak puas dengan keadaannya, daripada saat mereka belum mengeluh dan curhat.

"Mengeluh bukan strategi yang efektif untuk mengatasi stres sehari-hari, apakah mereka memiliki kecenderungan perfeksionis atau tidak. Penelitian menunjukkan bahwa mengeluh malah membuat kadar stres meningkat ketimbang berkurang," ujar psikolog Brad J. Bushman, pengajar di Ohio State University.

2. Mengikuti Kelas Yoga
Spoiler for yoga:
Yoga merupakan cara yang efektif dan aman untuk meningkatkan aktivitas fisik, selain manfaat psikologis yang penting karena sifat meditasi, termasuk untuk orang yang menderita radang sendi. Yoga juga dapat meningkatkan keseimbangan, fleksibilitas, kekuatan otot dan daya tahan pernapasan. Selain itu, yoga dapat meningkatkan energi tubuh sehingga akan lebih sedikit merasakan sakit dan nyeri.

3. Lebih Banyak Tidur
Spoiler for tidur:
Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), memiliki waktu tidur yang lebih banyak tidak hanya membuat penampilan menjadi segar, namun juga meningkatkan kesehatan dan mengurangi stres. Penelitian dari Clayton Sleep Institute menunjukkan bahwa orang dengan tingkat stres kronis dilaporkan memiliki durasi tidur yang lebih pendek serta kualitas yang buruk.

Selain itu, peneliti juga menemukan bahwa orang yang waktu tidurnya kurang, lebih mungkin mengalami stres. Untuk mendapatkan waktu tidur yang cukup, para pakar kesehatan menyarankan agar Anda makan 2-3 jam sebelum tidur, menghentikan konsumsi kafein dan rokok minimal 8 jam sebelum tidur, serta merencanakan jadwal tidur dalam aktivitas harian.

4. Banyak Gerak
Spoiler for gerak:
Olahraga merupakan cara mengatasi stres yang paling baik, karena dapat mengurangi kortisol --hormon yang dilepaskan oleh kelenjar adrenal ketika sedang stres. Kadar kortisol yang tinggi, nantinya bisa merusak organ. Oleh karena itu CDC merekomendasikan orang yang sedang stres untuk melakukan kegiatan penguatan otot besar seperti otot pada kaki, pinggul, punggung, perut, dada dan lengan. Lakukan latihan ini minimal 2 jam, dua hari dalam seminggu.

5. Tertawa
Spoiler for tertawa:
Sebuah penelitian yang dilakukan di Loma Linda University pada 2001 menemukan bahwa orang yang melihat video lucu mengalami penurunan hormon stres, kortisol dan epinefrin. Mereka juga dikatakan telah mengalami peningkatan endorfin, zat yang dapat meningkatkan mood dan sistem kekebalan tubuh.

Tertawa tidak hanya membantu atasi stres saja, tertawa juga dapat mengatasi rasa sakit pada fisik seseorang. "Tertawa itu memang secara fisik melelahkan dan apapun yang membuat tubuh terkuras secara fisik memicu keluarnya endorphin, yang memang respon natural tubuh untuk mengontrol rasa sakit," ujar Professor Dunbar dari Universitas Oxford.