Laman

Friday, April 15, 2011

Efek Samping Imunisasi

Imunisasi adalah suatu usaha untuk membuat seseorang menjadi kebal terhadap penyakit tertentu dengan menyuntikan vaksin.

Vaksin adalah kuman hidup yang dilemahkan / kuman mati / zat yang bila dimasukkan ke tubuh menimbulkan kekebalan terhadap penyakit tertentu.

Imunisasi bertujuan untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit : Poliomyelitis (kelumpuhan), Campak (measles), Difteri (indrak), Pertusis (batuk rejan / batuk seratus hari), Tetanus, Tuberculosis (TBC), Hepatitis B dan untuk mencegah penyakit dan kematian bayi serta anak yang disebabkan oleh wabah yang sering berjangkit.

Manfaat Imunisasi

a. Manfaat untuk anak
Mencegah penderitaan yang disebabkan oleh penyakit, dan kemungkinan cacat atau kematian.

b. Manfaat untuk keluarga
Menghilangkan kecemasan dan biaya pengobatan bila anak sakit. Mendorong keluarga kecil apabila si orang tua yakin bahwa anak-anak akan menjalani masa anak-anak dengan aman.

c. Manfaat untuk negara
Memperbaiki tingkat kesehatan, menciptakan bangsa yang kuat dan berakal sehat untuk melanjutkan pembangunan negara dan memperbaiki citra bangsa Indonesia diantara segenap bangsa di dunia.

Macam Vaksin dan Cara Pemberian

a. Vaksin Polio
Bibit penyakit yang menyebabkan polio adalah virus, vaksin yang digunakan oleh banyak negara termasuk Indonesia adalah vaksin hidup, berbentuk cairan.

b. Vaksin Campak
Bibit penyakit yang menyebabkan campak adalah virus. Vaksin yang digunakan adalah vaksin hidup. Kemasan dalam flacon berbentuk gumpalan yang beku dan kering untuk dilarutkan dalam 5 cc pelarut. Sebelum menyuntikkan vaksin ini, harus terlebih dahulu dilarutkan dengan pelarut vaksin (aqua bidest). Disebut beku kering oleh karena pabrik pembuatan vaksin ini pertama kali membekukan vaksin tersebut kemudian mengeringkannya. Vaksin yang telah dilarutkan potensinya cepat menurun dan hanya bertahan selama 8 jam.

c. Vaksin BCG
Vaksin BCG adalah vaksin hidup yang berasal dari bakteri. Vaksin BCG adalah vaksin beku kering seperti campak berbentuk bubuk. Vaksin BCG melindungi anak terhadap penyakit tuberculosis (TBC).

Vaksin dibuat dari bibit penyakit hidup yang telah dilemahkan, ditemukan oleh Calmett Guerint. Sebelum menyuntikkan BCG, vaksin harus lebih dulu dilarutkan dengan 4 cc cairan pelarut (NaCl 0,9%). Vaksin yang sudah dilarutkan harus digunakan dalam waktu 3 jam. Vaksin akan mudah rusak bila kena sinar matahari langsung. Tempat penyuntikan adalah sepertinya bagian lengan kanan atas.

d. Vaksin Hepatitis B
Bibit penyakit yang menyebabkan hepatitis B adalah virus. Vaksin hepatitis B dibuat dari bagian virus yaitu lapisan paling luar (mantel virus) yang telah mengalami proses pemurnian. Vaksin hepatitis B akan rusak karena pembekuan dan pemanasan. Vaksin hepatitis B paling baik disimpan pada temperatur 2,8°C.

e. Vaksin DPT, TT, dan DT
Terdiri toxoid difteri, bakteri pertusis dan tetanus toxoid, kadang disebut “triple vaksin”. Vaksin DPT disimpan pada suhu 2,8°C kemasan yang digunakan:
- 5 cc untuk DPT,
- 5 cc untuk TT,
- 5 cc untuk DT.

Pemberian imunisasi DPT, DT, TT dosisnya adalah 0,5 cc.

f. Vaksin toxoid difteri
Vaksin ini merupakan bagian dari DPT atau DT, difteri disebabkan oleh bakteri yang memproduksi racun, vaksin terbuat dari toxoid yaitu racun difteri yang telah dilemahkan. Vaksin difteri akan rusak jika dibekukan dan juga akan rusak oleh panas.

g. Vaksin pertusis
Merupakan bagian dari vaksin DPT, penyebab penyakit pertusis adalah bakteri, vaksin dibuat dari bakteri yang telah dimatikan, akan mudah rusak, bila kena panas, sama seperti vaksin BCG, dalam vaksin DPT komponen pertusis merupakan vaksin yang paling mudah rusak.

h. Vaksin tetanus
Vaksin ini merupakan bagian dari vaksin DPT, DT atau sebagai tetanus toxoid (TT). Tetanus disebabkan oleh bakteri yang memproduksi toxin. Vaksin terbuat dari toxin tetanus yang telah dilemahkan, tetanus toxoid akan rusak bila dibekukan dan akan rusak bila kena panas.

Efek Samping Imunisasi

a. BCG

1. Reaksi normal
Bakteri BCG ditubuh bekerja dengan sangat lambat. Setelah 2 minggu akan terjadi pembengkakan kecil merah di tempat penyuntikan dengan garis tengah 10 mm.
Setelah 2 – 3 minggu kemudian, pembengkakan menjadi abses kecil yang kemudian menjadi luka dengan garis tengah 10 mm, jangan berikan obat apapun pada luka dan biarkan terbuka atau bila akan ditutup gunakan kasa kering. Luka tersebut akan sembuh dan meninggalkan jaringan parut tengah 3-7 mm.

2.Reaksi berat
Kadang terjadi peradangan setempat yang agak berat atau abses yang lebih dalam, kadang juga terjadi pembengkakan di kelenjar limfe pada leher / ketiak, hal ini disebabkan kesalahan penyuntikan yang terlalu dalam dan dosis yang terlalu tinggi.

3.Reaksi yang lebih cepat
Jika anak sudah mempunyai kekebalan terhadap TBC, proses pembengkakan mungkin terjadi lebih cepat dari 2 minggu, ini berarti anak tersebut sudah mendapat imunisasi BCG atau kemungkinan anak tersebut telah terinfeksi BCG.

b. DPT
1. Panas
Kebanyakan anak akan menderita panas pada sore hari setelah mendapat imunisasi DPT, tapi panas ini akan sembuh dalam 1 – 2 hari. Anjurkan agar jangan dibungkus dengan baju tebal dan dimandikan dengan cara melap dengan air yang dicelupkan ke air hangat.

2. Rasa sakit di daerah suntikan
Sebagian anak merasa nyeri, sakit, kemerahan, bengkak.

3. Peradangan
Bila pembengkakan terjadi seminggu atau lebih, maka hal ini mungkin disebabkan peradangan, mungkin disebabkan oleh jarum suntik yang tidak steril karena:

* Telah tersentuh,
* Sebelum dipakai menyuntik jarum diletakkan diatas tempat yang tidak steril,
* Sterilisasi kurang lama,
* Pencemaran oleh kuman.


4. Kejang-kejang
Reaksi yang jarang terjadi sebaliknya diketahui petugas, reaksi disebabkan oleh komponen dari vaksin DPT.

c. Polio
Bila anak sedang diare ada kemungkinan vaksin tidak bekerja dengan baik karena ada gangguan penyerapan vaksin oleh usus akibat diare berat.

d. Hepatitis D
Efek samping: tidak ada

e. Campak
Efek samping vaksin campak : panas dan kemerahan.
Anak-anak mungkin panas selama 1 – 3 hari setelah 1 minggu penyuntikan, kadang disertai kemerahan seperti penderita campak ringan.

Kenali 9 Musuh Utama Perkimpoianmu....

Perkimpoian tak selalu menjadi bangunan yang indah. Ada kalanya juga dihiasi oleh konflik. Nah, ada baiknya Anda kenali dulu “musuh-musuh” perkimpoian berikut ini.

Kata orang tua, jangan pernah sekali-kali berpikir tentang perceraian. Bahkan, pada saat terjadi konflik besar pun, perceraian bukanlah solusi terbaik. Jadi, jagalah pernikahan Anda seolah-olah tengah mempertahankan hidup Anda. Apa saja sih ancaman yang patut diketahui dan biasa muncul dalam kehidupan berumah tangga? Berikut sembilan daftar di antaranya:

1 Komitmen berlebihan

Meski tampaknya oke, tapi berhati-hatilah terhadap ancaman satu ini, terutama bagi pasangan muda.

Bayangkan, Anda merupakan pasangan muda yang baru beberapa bulan menikah, tapi Anda berdua masing-masing sibuk dengan urusan karier, melanjutkan kuliah, bekerja penuh waktu di perusahaan multinasional, lalu mempunyai bayi atau balita, sibuk merencanakan membangun rumah, serta menghabiskan waktu memulai bisnis usaha pada waktu yang sama.

Kedengarannya konyol, namun banyak pasangan muda melakukan hal ini dan kemudian terkejut ketika yang terjadi adalah pernikahan mereka berantakan. Bagaimana tidak, satu-satunya saat mereka bisa bertemu satu sama lain justru pada saat mereka berdua sudah habis kelelahan.

Pesan moralnya adalah lebih banyak berbagi waktu satu sama lain jika ingin cinta Anda berdua tetap menyala.

2 Masalah keuangan

Urusan keuangan menjadi musuh nomor dua yang harus diwaspadai. Utang yang berlebihan, tagihan kartu kredit yang overlimit , debat mengenai bagaimana uang akan dibelanjakan, dan sebagainya sebaiknya diantisipasi.

Caranya, bicarakan di awal pernikahan bagaimana komitmen Anda berdua mengenai masalah keuangan.

Contoh, biasakan membayar tunai untuk barang-barang konsumtif, atau kalau memang tak perlu sebaiknya tunda saja. Jangan menghabiskan uang lebih untuk membeli benda atau jasa yang belum dibutuhkan atau yang harganya jauh di atas budget yang Anda miliki, karena ini hanya akan membuat sumber daya keuangan untuk hal-hal yang lebih penting menjadi berkurang. Contoh, dana untuk pendidikan anak, menyewa baby-sitter , budget kebutuhan rumah tangga, dan sebagainya. Ending -nya pun bisa ditebak, Anda dan pasangan sibuk beradu mulut. Intinya, alokasikan uang Anda dengan bijak.

3 Egois

Ada dua tipe orang di dunia, tipe pemberi dan tipe pengambil. Perkimpoian antara dua orang bertipe pemberi bisa menjadikan perkimpoian menjadi sesuatu yang indah. Kedua pasangan saling memberikan hal-hal terbaik buat pasangannya. Pernikahan antara pemberi dan pengambil bisa berisiko memunculkan konflik, meskipun relatif kecil dan bisa diselesaikan. Yang berbahaya adalah jika Anda dan pasangan sama-sama bertipe sebagai sang pengambil, masing-masing tak mau kalah, dua-duanya egois. Cepat atau lambat, ini pasti akan menghancurkan pernikahan.

4 Intervensi mertua

Rasanya terlalu tradisional dan kolot, ya? Namun, fakta menunjukkan banyak pasangan yang beradu mulut karena merasa campur tangan Sang Mertua terlalu jauh masuk ke dalam wilayah rumah tangga mereka. Di sisi lain, pasangan merasa pasangannya terlalu sensitif dan menilai buruk orang tuanya.

Banyak orang tua yang masih sulit memberikan otonomi bagi anak-anaknya yang sudah menikah. Apalagi jika Sang Anak merupakan anak kesayangan, anak bungsu atau anak tunggal. Jadi, jika salah satu suami atau istri belum sepenuhnya terbebaskan dari orang tua, maka yang terbaik adalah tidak tinggal dekat atau bersama mereka.

5 Harapan yang tidak realistis

Beberapa pasangan menikah dengan impian tentang pernikahan yang seringkali tidak realistis. Ingin membangun rumah tangga ideal, punya rumah nyaman, memiliki anak-anak yang rupawan, menyekolahkan anak-anak setinggi langit, dan sebagainya.

Seringkali ilusi romantis seperti inilah yang memicu depresi manakala kenyataannya tak seperti yang diharapkan. Cari uang tak selalu mudah, urusan pekerjaan yang menyita pikiran dan tenaga, dan sebagainya. Belum lagi harapan istri atau suami terhadap pasangannya yang terlalu berlebihan yang bisa menimbulkan kekecewaan. Ini adalah perangkap emosional, jadi tak perlu terlalu muluk-muluk. Realistis sajalah.

6 Tidak memberi ruang gerak

Adakalanya pasangan tidak memberi ruang gerak bagi pasangannya. Contohnya, suami yang memberikan aturan-aturan atau harapan-harapan tinggi kepada istrinya, atau sebaliknya. Mereka tidak memberi ruang bernapas yang dibutuhkan pasangan mereka, sehingga lama-lama justru akan mencekik dan menghancurkan cinta di antara mereka. Kecemburuan misalnya, merupakan salah satu cara fenomena ini memanifestasikan dirinya. Yang lain adalah harga diri yang rendah, yang menjadikan pasangan tak aman untuk menginjak-injak wilayah lain. Ingat, cinta harus bebas dan saling mempercayai.

7 Kebiasaan buruk

Pornografi, judi, kecanduan, dan perilaku buruk lainnya cenderung menciptakan perilaku destruktif.

Selama tahap perkenalan, barangkali perilaku-perilaku semacam ini masih tertutup rasa cinta. Pada beberapa orang, kelemahan dan kerentanan ini tidak diketahui sampai akhirnya terlambat. Kemudian mereka akhirnya kecanduan dan menimbulkan luka bagi tiap anggota keluarga.

Barangkali terdengar lucu, namun sebuah studi menunjukkan, kehancuran pribadi dan rumah tangga sering dimulai ketika dampak kebiasaan atau perilaku ini muncul. Jika kita menjaga hidup kita bersih dan tidak melibatkan diri pada permainan yang dekat dengan tindakan kriminal, maka hal-hal buruk lebih mudah diantisipasi.

8 Business stuff

Berbisnis sah-sah saja, apalagi jika hasilnya sepadan dan bisa menunjang keuangan keluarga. Namun, bisnis juga bisa menjadi ancaman bagi keutuhan rumah tangga.

Contoh jika bisnis gagal. Untuk hal ini, yang paling banyak terkena dampak biasanya adalah kaum pria (suami). Perubahan keuangan inilah yang acapkali memicu konflik di dalam rumah tangga. Tadinya biasa makan enak di restoran, kini harus superhemat karena uang habis untuk membangun bisnis.

Begitu juga sebaliknya. Kesuksesan bisnis seringkali menjadi pemicu konflik yang bisa membahayakan keutuhan rumah tangga. Gelimang uang dan ketenaran seringkali membuat mereka yang tak siap menjadi lupa dan meruntuhkan rumah tangganya sendiri.

9 Menikah terlalu muda

Survei menunjukkan, wanita yang menikah pada usia di bawah 17 tahun dua kali lebih berisiko untuk bercerai ketimbang mereka yang menikah di usia 18 sampai 20 tahun. Tekanan usia yang masih remaja dan tekanan kehidupan pernikahan dini ternyata memang tak bisa teraduk manis. Akibatnya, mereka tak kuat dan rumah tangganya berantakan.

Jalan keluarnya, peran pihak ketiga sangat dibutuhkan untuk membantu pasangan muda ini menghadapi tekanan kehidupan dan sukses mengarungi bahtera rumahtangga.

Nah, daftar di atas baru merupakan sebagian kecil saja dari hal-hal yang menjadi musuh dan bisa merusak pernikahan. Sebenarnya, daftarnya hampir tak terbatas. Beberapa contoh lain misalnya masalah seks, persoalan anak, harga diri yang rendah, dan sebagainya. Jadi, jika berniat mempertahankan pernikahan sepanjang usia, tak ada salahnya mengantisipasi hal-hal di atas


Sumber: http://www.tabloidnova.net

Thursday, April 14, 2011

Susahnya Perjuangan Masa Muda Bapak Pendiri Republik Indonesia



Walau kita bisa bersepakat mengatakan Soekarno itu flamboyan, tapi masa remajanya bukan dihiasi oleh pacaran. Soekarno mendekam di kamar dengan Das Kapital. Karena itulah mungkin, Soekarno selalu mengatakan : “Mungkin inilah yang menyebabkan mengapa aku jadi sasaran dari demikian banyak salah pengertian" (Bambang Widjanarko, 1986: 77)

Spoiler for :

Spoiler for :

Spoiler for :


"Membincangan Soekarno, terkadang sering membuat kita salah duga", setidaknya Cyndi Adams pernah suatu masa berkata demikian. Dan Putra Sang Fajar ini seringkali kita identikkan dengan sesuatu yang sebenarnya tidak menjadi pilihannya. Dianggap sebagai "pelindung komunis", bahkan bagian dari komunis itu sendiri. Padahal, bila dilihat garis sejarah yang dilalui putra tersayang Ida Ayu Rai ini, karena kecintaan luar biasanya terhadap konsep "kesatuan" Indonesia, ia menjadi figur yang sadar sejarah. Sebuah kesadaran sejarah yang mengakui entitas pembentuk negara-bangsa yang dicintainya ini. Entitas riil dimana gerakan Islam, kalangan nasionalis dan kaum Marxis menjadi kontributor lahirnya bangsa "Sumpah Palapa" ini. Bagi Bung Karno, gerakan Islam, Nasionalis, dan kaum Marxis punya tujuan sama : melawan kapitalisme dan imperialisme. Pada tahun 1960, ia "proklamirkan" Nasakom. Tiga kekuatan politik yang diwakili oleh PNI, Nahdlatul Ulama sebagai kelompok agama, dan Partai Komunis Indonesia (PKI), "disatukannya". Sebuah fantasi yang sebenarnya telah dipupuk Sokarno sejak ia masih muda. Ia merangkul tiga kekuatan politik itu. “Nasakom adalah jiwa yang berisi tiga kekuatan tempat kami berdiri tegak.” kata Bung Karno. “Lagi pula, banyak orang komunis yang tulang belulangnya berserakan di kuburan tak dikenal di Digoel . Mereka pejuang kemerdekaan yang ulung,” Bung Karno meyakinkan.

Spoiler for :


Lebih dari itu, Bung Karno juga gandrung kepayang terhadap persatuan Indonesia. Baginya, persatuan Indonesia adalah conditio sine qua non – syarat mutlak – bagi tegak dan jayanya Indonesia. Hal ini ditegaskan dalam Pidato Lahirnya Pancasila, 1 Juni 1945. Di hadapan anggota Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI), ia memaparkan lima sila yang disodorkannya sebagai dasar negera Indonesia. Kebangsaan Indonesia yang beritikan tentang persatuan ia tempatkan di urutan pertama dari Pancasila. “Saya ingin menunjukan bahwa Indonesia adalah satu kesatuan yang memilputi semua orang yang tinggal dari Sabang sampai Merauke,” ujarnya lantang. Soekarno mengakui menyerap ideologi dari berbagai sumber. Dari neneknya ia belajar kebudayaan Jawa dan Mistik. Ketika Soekarno masih berusia sekitar lima hingga enam tahun, ia punya kekuatan supranatural. “Kakek dan neneknya mengatakan, aku mempunyai kekuatan gaib,” kata Soekarno. Setiap kali ada tetangganya yang sakit, Soekarno kecil diminta neneknya untuk menyembuhkannya.


“Dengan lidahku aku menjilati bagian yang dirasakan sakit. Anehnya, orang sakit itu sembuh,” kata Soekarno. Kekuatan gaib Soekarno itu, mehilang saat dia menemukan kekuatan pidatonya di depan rakyat. Sejak saat itu, lidah sakti Bung Karno menyihir orang lewat pidatonya. Pada tahun 1928, seminggu sekali ia keliling kota Bandung berpidato. “Aku memekik-mekik kepada ratusan rakyat yang menyebut di tanah lapang,” katanya. Saat berpidato Soekarno juga mampu mensintesakan ilmu modern dengan kebudayaan rakyat. Hasilnya berupa pesan-pesan dan pengharapan yang hidup dapat diserap oleh rakyat kecil. “Inilah yang disebut orang dengan istilah Soekarnoisme,” kata Bung Karno.


Spoiler for :


Ketampanan dan kecerdasannya dikagumi banyak. Tak pelak lagi, ada sebagain orang memitoskan Soekarno sebagai Ratu Adil dengan julukan Heru Cokro.Kehadiran Soekarno diyakini akan menyelamatkan bangsanya dari cengkaraman penjajah. Mitos Ratu Adil ini sempat disoal oleh Hakim kolonial Belanda yang mengadili Soekarno di Landraad, Bandung tahun 1930. Pada kesempatan itu, Soekarno memaparkan, soal mitos Ratu Adil itu bukanlah bikinannya. Bukan pulan ciptaan “kaum pergerakan.” “Tetapi, karena hati rakyat dalam menangis mengharap pertolongan,” kata Bung Karno.

Bung Karno, menganal politik sejak masih berusia belasan tahun, saat Sokarno belajar HBS (Sekolah Menengah zaman Belanda), di Surabaya. Pada waktu itu, ia indekos di rumah tokoh peregrakan nasional. Haji Omar said (HOS) Cokroaminto. Ia menggumi pula gaya pidato KH Ahmad Dahlan yang saat itu kerap berkunjung ke sana. “Dari Pak Cokro aku belajar Islam dan Sosialisme. Aku menghirup lebih banyak lagi persoalan politik dan nasionalisme dari kawannya yang datang ke rumah itu,” kata Soekarno. Pada waktu itu, tokoh pergerakan nasisonal seperti Douwes Dekker, Tjipto Mangukusumo, Sneevleit, dan Husni Thamrin, sering bertandang di rumah Cokroaminoto di Jalan Paneleh. Mereka mengadakan diskusi yang membahas berbagai persaolan bangsanya. Di rumah itu Soekarno juga bergaul dengan Alimin, Muso, dan Kartosuwiryo, pemuda indekosan di sana yang kemudian menjadi pelaku sejarah.

Bahkan, Bung Karno menyebut Kartosuwriyo yang kemudian memimpin pemberontakan DI/TII ini sebagai teman makan dan temam mimpinya. “Pak Alimin dan Pak Muso sering bertindak sebagai guruku dalam politik,” kata Soekarno. Dua orang ini kemudian berlayar ke Rusia, belajar komunisme, lalu mendirikan PKI. Muso kembali ke tanah air beberapa bulan setelah Proklamasi Kemerdekaan, dan memimpin pemberontakan PKI di Madiun 1948. Alimin tak terlalu terlibat. Muso tewas dalam pemberontakan itu. Alimin selamat. Bung Karno kerap membesuk Alimim yang sakit-sakitan di hari tuanya.

Tapi sikap Bung Karno kepada mantan gurunya itu mendapat kecaman dari lawan politiknya. “Surat kabar pun menulis : ”Hee.. lihat Soekarno mengunjungi komunis,” ujar Bung Karno mengisahkan sikap pers. Bung Karno juga mengaku memperdalam persolaan nasionalisme dan ekonomi dari Sun Yat Sen pendiri Gerakan Nasionalis Cina yang menerbitkan buku San Min Chu-I. Ia menambah renungan dari Karl Marx dengan pandangan Thomas Jefferson, tokoh besar dalam sejarah Amerika Serikat. Ketika para remaja seusianya masih asyik berpacaran, Soekarno mendekam di kamar dengan Das Kapital. “Mungkin inilah yang menyebabkan mengapa aku jadi sasaran dari demikian banyak salah pengertian.”

2 presiden RI yang dihilangkan dlm sejarah!!

Mungkin masih banyak dari kita yang beranggapan bahwa Indonesia hingga saat ini baru dipimpin oleh 6 orang presiden, yaitu Soekarno, Soeharto, B.J. Habibie, Alm. K.H. Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Megawati Soekarnoputri, dan kini Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Namun hal itu ternyata keliru.
Indonesia, menurut catatan sejarah, hingga saat ini sebenarnya sudah dipimpin oleh 8 orang presiden. Lalu, siapa dua orang lagi yang pernah memimpin Indonesia ???

Dua tokoh yang terlewatkan itu adalah Sjafruddin Prawiranegara dan Mr. Assaat. Keduanya tidak disebut, bisa karena alpa, tetapi mungkin juga disengaja.
Sjafruddin Prawiranegara adalah Pemimpin Pemerintahan Darurat Republik Indonesia (PDRI) ketika Presiden Soekarno dan Moh. Hatta ditangkap Belanda pada awal Agresi Militer II, sedangkan Mr. Assaat adalah Presiden RI saat Republik ini menjadi bagian dari Republik Indonesia Serikat (1949).

Pada tanggal 19 Desember 1948, saat Belanda melakukan Agresi Militer II dengan menyerang dan menguasai ibu kota RI saat itu di Yogyakarta, mereka berhasil menangkap dan menahan Presiden Soekarno, Moh. Hatta, serta para pemimpin Indonesia lainnya untuk kemudian diasingkan ke Pulau Bangka. Kabar penangkapan terhadap Soekarno dan para pemimpin Indonesia itu terdengar oleh Sjafrudin Prawiranegara yang saat itu menjabat sebagai Menteri Kemakmuran dan sedang berada di Bukittinggi, Sumatra Barat.

President Ke 2 Indonesia Sjafruddin Prawiranegara

Untuk mengisi kekosongan kekuasaan, Sjafrudin mengusulkan dibentuknya pemerintahan darurat untuk meneruskan pemerintah RI. Padahal, saat itu Soekarno - Hatta mengirimkan telegram berbunyi, "Kami, Presiden Republik Indonesia memberitakan bahwa pada hari Minggu tanggal 19 Desember 1948 djam 6 pagi Belanda telah mulai serangannja atas Iboe Kota Jogjakarta. Djika dalam keadaan pemerintah tidak dapat mendjalankan kewajibannja lagi, kami menguasakan kepada Mr. Sjafruddin Prawiranegara, Menteri Kemakmuran RI untuk membentuk Pemerintahan Darurat di Sumatra".

Namun saat itu telegram tersebut tidak sampai ke Bukittinggi. Meski demikian, ternyata pada saat bersamaan Sjafruddin Prawiranegara telah mengambil inisiatif yang senada. Dalam rapat di sebuah rumah dekat Ngarai Sianok Bukittinggi, 19 Desember 1948, ia mengusulkan pembentukan suatu pemerintah darurat (emergency government).
Gubernur Sumatra Mr. T.M. Hasan menyetujui usul itu "demi menyelamatkan Negara Republik Indonesia yang berada dalam bahaya, artinya kekosongan kepala pemerintahan, yang menjadi syarat internasional untuk diakui sebagai negara".

Pada 22 Desember 1948, di Halaban, sekitar 15 km dari Payakumbuh, PDRI "diproklamasikan". Sjafruddin duduk sebagai ketua/presiden merangkap Menteri Pertahanan, Penerangan, dan Luar Negeri, ad. interim. Kabinet-nya dibantu Mr. T.M. Hasan, Mr. S.M. Rasjid, Mr. Lukman Hakim, Ir. Mananti Sitompul, Ir. Indracahya, dan Marjono Danubroto. Adapun Jenderal Sudirman tetap sebagai Panglima Besar Angkatan Perang.

Sjafruddin menyerahkan kembali mandatnya kepada Presiden Soekarno pada tanggal 13 Juli 1949 di Yogyakarta. Dengan demikian, berakhirlah riwayat PDRI yang selama kurang lebih delapan bulan melanjutkan eksistensi Republik Indonesia. 

President ke 3 kita Mr.Assaat

Dalam perjanjian Konferensi Meja Bundar (KMB) yang ditandatangani di Belanda, 27 Desember 1949 diputuskan bahwa Belanda menyerahkan kedaulatan kepada Republik Indonesia Serikat (RIS).
RIS terdiri dari 16 negara bagian, salah satunya adalah Republik Indonesia. Negara bagian lainnya seperti Negara Pasundan, Negara Indonesia Timur, dan lain-lain. Karena Soekarno dan Moh. Hatta telah ditetapkan menjadi Presiden dan Perdana Menteri RIS, maka berarti terjadi kekosongan pimpinan pada Republik Indonesia.

Assaat adalah Pemangku Sementara Jabatan Presiden RI. Peran Assaat sangat penting. Kalau tidak ada RI saat itu, berarti ada kekosongan dalam sejarah Indonesia bahwa RI pernah menghilang dan kemudian muncul lagi. Namun, dengan mengakui keberadaan RI dalam RIS yang hanya beberapa bulan, tampak bahwa sejarah Republik Indonesia sejak tahun 1945 tidak pernah terputus sampai kini. Kita ketahui bahwa kemudian RIS melebur menjadi Negara Kesatuan Republik Indonesia tanggal 15 Agustus 1950. Itu berarti, Assaat pernah memangku jabatan Presiden RI sekitar sembilan bulan.

Nah para agan pembaca, dengan demikian, SBY adalah presiden RI yang ke-8.
Urutan Presiden RI yang "kronologis" adalah sebagai berikut : Soekarno (diselingi oleh Sjafruddin Prawiranegara dan Assaat), Soeharto, B.J. Habibie, (Alm.) KH. Abdurrahman Wahid, Megawati Soekarnoputri, dan Susilo Bambang Yudhoyono